Sabtu, 21 April 2018

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW


MAKALAH
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi Sekolah Lanjutan

Dosen Pengampu:  Dr. Anna Fitri Hindriana, M.Si

  




Disusun Oleh :
Eko Puryanto             NIM. 20161310037
Wawan Rosmawan     NIM. 20161310031




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS KUNINGAN
2017



 KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kepada kita hidayah dan inayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mengenai “ Makalah Metode pembelajaran Jigsaw” Tanpa-Nya lah laporan makalah ini tidak akan pernah ada, melainkan hanya sebuah pikir belaka yang tak dapat terealisasikan.
Laporan makalah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur mata kuliah “Biologi Sekolah Lanjutan”. Dengan membaca laporan makalah ini para pembaca dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh, dan para pembaca dapat mengetahuinya.
Ucapan terimakasih kami ucapkan kepada dosen kami dan teman-teman yang telah membantu proses pembuatan laporan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam laporan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan oleh karena itu kepada para pembaca, kami mengharapkan saran dan kritik untuk pembuatan laporan makalah selanjutnya.
Semoga laporan makalah ini benar-benar dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amin ya robbal’alamin.


Kuningan,      Juni 2017


Penyusun







DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL       ……………………………………………………………………    i
KATA PENGANTAR   ………………………………………………………………………  ii
DAFTAR ISI       …………………………………………………………………………….   iii
BAB I. PENDAHULUAN  …………………………………………………………………  1
A.  Latar Belakang   ……………………………………………………………………   1
B.  Rumusan Masalah   ………………………………………………………………… 1
C.  Tujuan   ……………………………………………………………………………     1
BAB II. PEMBAHASAN  …………………………………………………………………..         2
A.  Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw …………………………     2
B.  Langkah-langkah Metode Jigsaw ………………………………………………….    4
C.  Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Metode Jigsaw ………………………      4
D.  Evaluasi Materi yang cocok untuk SMP/SMA ………………………………..           5
BAB III. PENUTUP ………………………………………………………………………….        7
A.  Kesimpulan ……………….. ………………………………………………………    7
B.  Saran …………………….. ……………………………………………………….     8
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………        9
LAMPIRAN ………………………………………………………………………………….         10





BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
            Falsafah yang mendasari pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam pendidikan ialah “homo homoni socius” (pembelajaran gotong-royong) yang menekankan bahwa manusia adalah makhluk social. Pembelajaran kooperatif terutama tipe jigsaw dianggap sangat cocok di terapkan di Indonesia karena sesuai dengan budaya Indonesia yang menjunjung tinggi nilai gotong royong.
            Model pembelajaran jigsaw adalah suatu tehnik pembelajaran kooperatif dimana siswa, bukan guru yang memiliki tanggung jawab lebih besar dalam pelaksanaan pembelajaran. Adapun tujuan dari model pembelajaran jigsaw ini mengembangkan kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif, serta  menguasai pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh bila  mereka mencoba untuk mempelajari semua materi secara sendirian.
            Menurut Anita Lie dalam bukunya “Cooperative Learning Teknik Jigsaw” bahwa metode pembelajaran koopertif teknik jigsaw tidak sama dengan sekadar belajar kelompok, tetapi ada unsure-unsur dasar yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Roger dan David Johnson mangatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative learning teknik jigsaw.
B.   Rumusan Masalah
Dalam pembuatan makalah ini penulis merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1.  Apa yang dimaksud dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw?
2.  Bagaimana langkah-langkah metode jigsaw?
3.  Apa saja kekurangan dan kelebihan dari metode jigsaw?
4.  Apa materi yang cocok untuk diterapkan dengan metode jigsaw?
C.   Tujuan
       Dalam makalah ini penulis menemukan beberapa tujuan sebagai berikut:
1.   Untuk mengetahui yang dimaksud/pengertian dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
2.   Untuk mengetahui bagaimana langkah – langkah metode pembelajaran tipe jigsaw.
3.   Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan metode jigsaw.
4.   Untuk mengetahui materi yang cocok menggunakan metode jigsaw.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw
Pengetian  pembelajaran secara umum adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikan rupa sehingga tingkah laku siswa menjadi kearah yang lebih baik. Metode pembelajaran kooperatif tipe jigasaw adalah pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok dan bertanggung jawab atas penguasaan materi belajar yang ditugaskan kepadanya lalu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota kelompok lain.
Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aronson dan teman-teman di Universitas Texas, kemudian diadaptasikan oleh Slavin dan temen-teman di Universitas John Hopkins (Arends, 2001).
Teknik mengajar Jigsaw dikembangkan oleh Aronson et.al.sebagai model Cooperative Learning. Teknik ini dapat digunakan dalam pengajaran membaca, menulis, berbicara, ataupun mendengarkan. Dalam Teknik ini, guru memperhatikan skemataatau latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan schemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu, siswa bekerja sama dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi.
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Arends, 1997 dalam http://matamatika-ipa.com ). Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupaka tipe model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kapada kelompok yang lain (Arends, 1997).
Metode pengajaran Jigsaw dikembangkan oleh Elliot Aronson dan rekan-rekannya (1978) yang dikenal dengan Jigsaw I, kemudian dikembangkan oleh Slavin dan rekan-rekannya (1986) yang dikenal dengan Jigsaw II (Slavin, 2005).
Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, “siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan” (Lie,A., 1994).
Para anggota dari tim – tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topik pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswi itu kembali pada tim / kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada tim ahli.
Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal, yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam.Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal.Hubungan antara kelompok asal dan kelompok ahli digambarkan sebagai berikut (Arends, 2001) :

Para anggota dari kelompok asal yang berbeda, bertemu dengan topik yang sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas materi yang ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok serta membantu satu sama lain untuk mempelajari topik mereka tersebut. Setelah pembahasan selesai, para anggota kelompok kemudian kembali pada kelompok asal dan mengajarkan pada teman sekelompoknya apa yang telah mereka dapatkan pada saat pertemuan di kelompok ahli.

B.   Langkah - Langkah Metode Jigsaw :
I.     Tahap Pendahuluan
1.    Review, apersepsi, motivasi
2.    Menjelaskan pada siswa tentang model pembelajaran yang dipakai dan menjelaskan manfaatnya.
3.    Pembentukan kelompok.
4.    Setiap kelompok terdiri dari 4-6 siswa dengan kemampuan siswa yang heterogen.
5.    Pembagian materi/soal pada setiap anggota kelompok.

II.   Tahap Penguasaan
1.    Siswa dengan materi/soal yang sama bergabung dalam kelompok ahli dan berusaha menguassai materi sesuai dengan soal yang diterima
2.    Guru memberikan bantuan sepenuhnya.
III.  Tahap Penularan
1.    Setiap siswa kembali ke kelompok asalnya.
2.    Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli  tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan denga sungguh-sungguh.
3.    Terjadi diskusi antar siswa dalam kelompok asal.
4.    Dari diskusi tersebut siswa memperoleh jawaban soal.
IV. Penutup

C.   Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Metode Jigsaw
Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut:
1.    Siswa diajarkan bagaimana bekerjasama dalam kelompok
2.    Siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalah
3.    Menerapkan bimbingan sesama teman
4.    Rasa harga diri siswa yang lebih tinggi
5.    Memperbaiki kehadiran
6.    Penerimaan terhadap perbedaan individu lebih besar
7.    Sikap apatis berkurang
8.    Pemahaman materi lebih mendalam
9.    Meningkatkan motivasi belajar
10.  Dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan positif
11.  Setiap anggota siswa berhak menjadi ahli dalam kelompok
12.  Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan kelompok lain
13.  Setiap siswa saling mengisi satu sama lain.

Kekurangan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut.
1.    Keadaan kondisi kelas yang ramai,sehingga membuat siswa binggung dan pembelajran kooperatif tipe jigsaw merupakan pembelajaran baru
2.    Jika guru tidak meningkatkan agar siswa selalu menggunakan ketrampilan-ketrampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing maka dikhawatirksn kelompok akan macet
3.    Siswa lemah dimungkinkan menggantungkan pada siswa yang pandai
4.    Jika jumlah anggota kelompok kurang akan menimbulkan masalah,misal jika ada anggota yang hanya memboncengdalam menyelesaikan tugas-tugas dan pasif dalam diskusi
5.    Membutuhkan waktu yang lebih lama apalagi bila ada penataan ruang belum terkondiki dengan baik, sehingga perlu waktu merubah posisi yang dapat juga menimbulkan gaduh serta butuh waktu dan persiapan yang matang sebelum model pembelajaran ini bisa berjalan dengan baik.

D.    Evaluasi Materi yang cocok untuk SMP / SMA dengan Metode Jigsaw

Beberapa contoh materi Biologi yang cocok di jigsawkan adalah: Ruang Lingkup Biologi ( kelompok ahli 1 mempelajari pengertian Biologi dan ciri-ciri makhluk hidup, kelompok ahli 2 dengan macam – macam ruang lingkup biologi dan permasalahannya,  kelompok ahli 3 dengan cabang – cabang ilmu dalam Biologi, kelompok ahli 4 dengan manfaat belajar ilmu biologi di bidang pertanian, peternakan, kedokteran, industri, kelompok ahli 5 dengan metode ilmiah  yang dilandasi sikap ilmiah dalam memecahkan suatu permasalahan ilmiah).
Pemilihan materi tidak hanya didasarkan pada banyaknya sub bab atau sub-sub bab saja yang mengindikasikan mudah “dibagi-bagi” untuk didiskusikan dalam kelompok-kelompok ahli. Namun hal penting lain yang tidak boleh dilaupakan bahwa seyogyanya kita tidak memaksakan 1 rangkaian pembelajaran kooperatif, apa saja, dalam satu pertemuan. Masih banyak materi yang sesuai di-jigsaw-kan. Namun kita harus memeriksanya terlebih dahulu, sehingga tujuan kita tercapai, bukan sebaliknya menambah bingung siswa.



























BAB III
PENUTUP

A.           KESIMPULAN
1.      Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekan pada sikap atau perilaku bersama dalam belajar atau membantu diantara sesame dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih.
2.      Penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw ini pada kelas siswa dibagi berkelompok dengan lima atau enam anggota kelompok belajar heterogen.setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari,menguasai bagian tertentu bahan yang diberikan kemudian menjelaskan pada anggota kelompoknya. Dengan demikian terdapat rasa saling membutuhkan dan harus berkerjasama secara cooperative untuk mempelajari materi yang ditugaskan.
3.      Kerangka model pembelajaran jigsaw adalah para anggota dari kelompok asal yang berbeda,bertemu dengan topik yang sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas materi yang ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok serta membatu satu sama lain untuk mempelajari topic mereka tersebut.setelah pembahasan selesai, para anggota kelompok kemudian kembali pada kelompok semula ( asal ) dan berusaha mengajarkan pada teman sekelompoknya apa yang telah mereka dapatkan pada saat pertemuan dikelompok ahli. Kunci tipe JIGSAW ini adalah interdepensi yang diperlukan dengan tujuan agar dapat mengerjakan kuis dengan baik.
4.      Keuntungan mengembangkan kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif, dan menguasai pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh apabila mereka mencoba untuk mempelajari semua materi sendirian. Sementara untuk kerugiannya ada beberapa yaitu keadaan kondisi kelas yang ramai, siswa yang lemah dimungkinkan menggantungkan pada siswa yang pandai serta membutuhkan waktu yang lebih lama apabila bila ada pernataan ruang belum  terkondisi dengan baik.
5.      Alasan mengapa kami menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw dalam bab Ruang Lingkup Biologi karena tekhik pembelajaran jigsaw dapat diterapkan pada materi pembelajaran yang berstruktur (saling berhubungan antara sub-sub materi ).
B.            SARAN
1.      Guru seharusnya menjelaskan model pembelajaran tipe jigsaw ini dulu kepada siswa sebelum menerapkannya, agar siswa tidak bingung.
2.      Guru harus pandai dalam memilih materi pembelajaran yang tepat untuk diterapkan dalam model ini.
3.      Bangku perlu ditata sedemikian rupa sehingga semua siswa bisa melihat guru/papan tulis dengan jelas, bias melihat rekan-rekan kelompoknya dengan baik,dan berada dalam jangkauan kelompoknya dengan merata.
4.      Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw perlu digunakan atau diterepkan karena suasana positif yang timbul akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencintai pelajaran dan sekolah atau guru, selain itu siswa akan merasa lebih terdorong untuk belajar dan berpikir serta meningkatkan keaktifan.






















DAFTAR PUSTAKA

Silberman, Mel. 2010. Cara Pelatihan & Pembelajaran Aktif. Jakarta: PT Indeks.

Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning, Teori riset dan Praktik. Bandung : Penerbit Nusa Media



PENERAPAN METODE BELAJAR KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XII TEKNIK KENDARAAN RINGAN-2 SMK NEGERI 5 SEMARANG DALAM MENYELESAIKAN TURUNAN FUNGSI.
PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN OPERASI PECAHAN DI SDN PASEH I KABUPATEN SUMEDANG. http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/PENDIDIKAN_DASAR/Vol._V_No._7_April_2007/Pendekatan_Cooperative_Learning_Teknik_Jigsaw_untuk_Meningkatkan_Penguasaan_Operasi_Pecahan_di_SDN_Paseh_I_Kabupaten_Sumedang.pdf (diakses 17 September)

IMPLEMENTASI COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR SISTEM PERSAMAAN PADA SISWA KELAS X TEHNIK GAMBAR BANGUNAN SMK N 1 ADIWERNA TEGAL SEMESTER 1 TAHUN 2008/2009. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/62095564_1693-8631.pdf (diakses tanggal 17 September)

JIGSAW TYPE OF COOPERATIVE LEARNING AS A MEANS OF IMPROVING HIGH SCHOOL  STUDENT’S MATHEMATICAL COMMUNICATION ABILITY.http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/1209207218.pdf (diakses tanggal 17 September)





LAMPIRAN-LAMPIRAN


























RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan pendidikan           : MAN 2 Bojonegoro
Mata Pelajaran                  : Biologi
Kelas / Semester              : X / Semester 1
Topik                                : Ruang Lingkup bologi
Alokasi Waktu                 : 2 x 45 menit (1 x tatap muka)

 

A.      KOMPETENSI INTI
KI 3.   Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI  4.   Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B.       KOMPETENSI DASAR
3.1  Memahami  melalui penerapan tentang ruang lingkup Biologi (permasalahan pada berbagai obyek Biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan  prinsip keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dan percobaan
4.1  Menyajikan data dalam berbagai bentuk media informasi tentang permasalahan pada berbagai obyek Biologi dan tingkat organisasi kehidupan sebagai hasil penerapan metode ilmiah dengan memperhatikan aspek keselamatan kerja
                           
C.  INDIKATOR PENCAPAIAN
KD 3.1
1.        Menjelaskan pengertian Biologi dan ciri-ciri makhluk hidup
2.        Menjelaskan macam – macam ruang lingkup biologi dan permasalahannya.
3.        Menjelaskan cabang – cabang ilmu dalam Biologi.
4.        Menjelaskan manfaat belajar ilmu biologi di bidang pertanian, peternakan, kedokteran, industri
5.        Terampil menerapkan metode ilmiah  yang dilandasi sikap ilmiah dalam memecahkan suatu permasalahan ilmiah

KD 4.1                    
1.        Menerapkan prinsip keselamatan kerja dalam melakukan penelitian



D.  TUJUAN PEMBELAJARAN
 KD 3.1
1.        Guru bersama siswa melakukan tanya jawab pengertian Biologi dan ciri-ciri makhluk hidup melalui pengamatan lingkungan sekolah.
2.        Siswa dapat menjelaskan macam – macam ruang lingkup biologi dan permasalahannya melalui pengamatan lingkungan sekolah.
3.        Setelah mengamati lingkungan sekolah tentang macam-macam ruang lingkup biologi, siswa dapat mengkaitkan hubungan cabang – cabang ilmu dalam Biologi.
4.        Siswa dapat menjelaskan manfaat belajar ilmu biologi di bidang pertanian, peternakan, kedokteran dan industri.
KD 4.1
1.        Siswa dapat Terampil menerapkan metode ilmiah  yang dilandasi sikap ilmiah dalam memecahkan suatu permasalahan ilmiah;
2.             Siswa dapat menerapkan prinsip keselamatan kerja dalam melakukan penelitian

E.       MATERI AJAR (terlampir)
1.             Ruang lingkup dan permasalahan objek biologi.
2.             Cabang-cabang ilmu dalam biologi.
3.             Manfaat mempelajari biologi bidang pertanian, peternakan, kedokteran dan industri
4.             Metode ilmiah  yang dilandasi sikap ilmiah dalam memecahkan suatu permasalahan ilmiah

F.       METODE PEMBELAJARAN
Model                  : Kooperatif  
Pendekatan          : Saintifik
Metode                 : Jigsaw

G.      KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan
Guru melakukan Pre test.
Guru memotivasi siswa dengan melakukan tanya jawab seputar ruang lingkup Biologi. Contoh:  ‘Apa pengertian Biologi?
15 menit
Inti
Tahap I
· Guru membagi siswa dalam 5 kelompok terdiri atas 5 siswa yang heterogen dari kemampuan dan jenis kelamin. Kelompok ini disebut kelompok asal.
· Setiap kelompok asal diberi literatur yang berisi beberapa pokok pembahasan yang sebanyak jumlah anggota kelompok asal,
· Tahap II
· Setiap siswa di kelompok asal yang akan membahas soal yang sama berkumpul di kelompok ahli. Setiap siswa dalam kelompok asal memilih pokok pembahasan yang menjadi tugasnya.yaitu :
a.    Pengertian Biologi dan ciri-ciri makhluk hidup. Kel 1
b.    Macam – macam ruang lingkup biologi dan permasalahannya. Kel 2
c.    Cabang – cabang ilmu dalam Biologi. Kel 3
d.   Manfaat belajar ilmu biologi di bidang pertanian, peternakan, kedokteran, industri. Kel 4
e.    Metode ilmiah yang dilandasi sikap ilmiah dalam memecahkan suatu permasalahan ilmiah. Kel 5
· Di dalam kelompok ahli, siswa berdiskusi untuk memecahkan permasalahan yang menjadi tugasnya. Jadi, setiap kelompok ahli memecahkan soal yang berbeda.
· Guru bertugas sebagai motivator, fasilitator dan nara sumber.
Tahap III
· Setelah berdiskusi di kelompok ahli,masing – masing siswa kembali ke kelompok asal untuk menyampaikan hasil diskusinya kepada teman di kelompok asal.
· Di kelompok asal siswa saling membelajarkan, sehingga seluruh anggota kelompok asal dapat memecah bersama study kasus yang ada pada literatur.
Guru memberi tugas individu kepada siswa

70 menit

Penutup
Secara bersama – sama guru membahas masalah yang telah didiskusikan.·
15 menit


H.  SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
a.    Sumber :
·      Buku siswa.
·      Lembar Kerja Siswa.
·      Lingkungan Sekitar Siswa.
b.   Media    :
·      Contoh hewan
·      Contoh tumbuhan
·      Contoh-contoh benda mati

I.     PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
1. Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik
Bentuk Instrumen
Pengamatan sikap
Lembar pengamatan sikap dan rubrik
Penilaian Kinerja
Lembar penilaian kinerja dan rubrik
Tes tulis
Uraian dan rubriknya


2. Contoh Instrumen
a.    Pengamatan sikap
1)   Lembar Pengamatan Sikap
No.
Aspek yang dinilai
3
2
1
Keterangan
1.
Mengagumi ruanglingkup biologi ciptaan Tuhan yang Maha Esa.




2.
Ketelitian dalam melakukan pengamatan




3
Tanggungjawab dalam belajar dan bekerja baik secara individu maupun berkelompok




4
Menghargai pendapat orang lain





2)   Rubrik Penilaian Sikap
No
Aspek yang dinilai
Skor
Rubric
1
Mengagumi ruang lingkup biologi sbg ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

3
Menunjukkan ekspresi mimik wajah senang, ceria, semangat dan gembira terhadap kompleksitas berbagai tingkat organism kehidupan sebagai ciptaan tuhan yang maha esa.

2
Menunjukkan ekspresi mimik wajah senang, ceria, dan gembira tapi tidak  bersemangat terhadap terhadap kompleksitas berbagai tingkat organism kehidupan sebagai ciptaan tuhan yang maha esa
1
Tidak menunjukkan ekspresi mimik wajah senang, ceria, semangat dan gembira terhadap terhadap kompleksitas berbagai tingkat organisme kehidupan sebagai ciptaan tuhan yang maha esa.
2
Ketelitian dan kehati-hatian dalam melakukan percobaan
3
Mengamati hasil percobaan sesuai prosedur, hati-hati dalam melakukan pengamatan
2
Mengamati hasil percobaan sesuai prosedur, kurang hati-hati dalam melakukan pengamatan
1
Mengamati hasil percobaan sesuai prosedur, kurang hati-hati dalam melakukan pengamatan
3
Ketekunan dan tanggungjawab dalam belajar dan bekerja baik secara individu maupun berkelompok
3
Tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu.
2
Berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas, namun belum menunjukkan upaya terbaiknya
1
Tidak berupaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai
4
Menghargai pendapat orang lain
3
Aktif dalam tanya jawab, dapat mengemukaan gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa lain
2
Aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa lain
1
Aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan gagasan atau ide, kurang menghargai pendapat siswa lain


No
Aspek yang dinilai
Nilai
Paraf guru
1
Mengagumi dan mensyukuri ruanglingkup biologi sbg ciptaan Tuhan.


2
Ketelitian dan kehati-hatian dalam melakukan percobaan

3
Ketekunan dan tanggungjawab dalam belajar dan bekerja baik secara individu maupun berkelompok

4
Menghargai pendapat orang lain


Rata – rata


Nilai:  total skor yang diperoleh  × 10
12

a.    Uraian dan rubriknya


 
 





Tabel penilaian psikomotor Pembuatan Tabel
1) Tabel Pengamatan
No
Aspek yang dinilai
Nilai
Paraf guru
1
Kelengkapan komponen tabel


2
Tabel bersifat komunikatif (mudah dibaca)

3
Kerapian


Rata – rata


2) Rubrik penilaian
No.
Aspek yang Dinilai
Skor
Rubriknya
1
Kelengkapan data yang diperoleh
3
Siswa mempunyai data yang lengkap dan ditulis dalam bentuk table
2
Siswa mempunyai data yang kurang lengkap dan ditulis dalam bentuk table
1
Siswa mempunyai data yang tidak lengkap dan tidak ditulis dalam bentuk table
2
Bekerja sesuai dengan prosedur
3
Siswa bekerja sesuai dengan prosedur yang diberikan
2
Siswa bekerja kurang memperhatikan prosedur dan pedoman yang tersedia
1
Siswa tidak bekerja dengan teratur
3
Ketepatan waktu pengumpulan data
3
Siswa tepat waktu dalam pengumpulan data
2
Siswa terlambat dalam pengumpulan data
1
Siswa tidak berhasil dalam pengumpulan data

Nilai:  total skor yang diperoleh  × 10
9

b.    Uraian dan rubriknya


 
 





b.      Tes tulis
1) Soal

No
Indikator
Teknik penilaian
Bentuk instrumen
Contoh instrumen
1
1.     Menjelaskan pengertian Biologi.
2.     Menjelaskan ciri – ciri mahluk hidup.
3.     Tuliskan secara berurutan tingkat organisasi penyusun kehidupan mulai dari yang kecil ke yang besar?
4.     Sebutkan cabang ilmu biologi!
5.     Jelaskan perbedaan anatomi dan morfologi
6.     Menjelaskan manfaat belajar ilmu biologi di bidang pertanian
7.     Menjelaskan manfaat belajar ilmu biologi di bidang peternakan.
8.     Menjelaskan manfaat belajar ilmu biologi di bidang kedokteran.
9.     Menjelaskan manfaat belajar ilmu biologi di bidang industri.
10. Jelaskan permasalahan lingkungan yang ada di sekitar kita?
Tes tulis

Tes tulis

Tes tulis




Tes tulis

Tes tulis

Tes tulis


Tes tulis


Tes tulis


Tes tulis


Tes tulis
Uraian soal

Uraian soal

Uraian soal




Uraian soal

Uraian soal

Uraian soal


Uraian soal


Uraian soal


Uraian soal


Uraian soal
Terlampir















2) Rubrik penilaian
No
Uraian soal
skor
Rubrik 

1
Apa yang anda ketahui tentang biologi?

5
Siswa menjawab dengan lengkap, baik dan benar
0

Siswa menjawab  salah
2
Tuliskan minimal 5 dari 9 ciri – ciri makhluk hidup?
10
Siswa menjawab dengan lengkap, baik dan benar
5


Siswa menjawab semua tapi 3 yang benar dan 2 yang salah.
0
Siswa menjawab salah
3
Tuliskan secara berurutan tingkat organisasi penyusun kehidupan mulai dari yang kecil ke yang besar?
15
Siswa menjawab dengan sempurna baik dan benar.
0
Siswa menjawab tapi tidak berurutan
4
Sebutkan cabang ilmu biologi
5
Siswaa menjawab dengan sempurna , baik dan benar
0
Siswaa menjawab kurang tepat /salahh
5
Jelaskan perbedaan anatomi dan morfologi
10
Siswa menjawab dengan baik benar
5
Siswa menjawab semua tapi 3 yang benar .

0
Siswa menjawab salah yang benar
6
Jelaskan manfat biologi dibidang pertanian?
5
Siswa menjawab dengan sempurna, baik dan benar

0
siswa menjawa salah
7
Jelaskan manfat biologi dibidang perternakan?
5
Siswa menjawab dengan sempurna, baik dan benar
0
Siswa menjawab tidak tepat
8
Jelaskan manfat biologi dibidang kedokteran?
5
Siswa menjawab dengan sempurna, baik dan benar
0
Siswa menjawab salah

9
Jelaskan manfat biologi dibidang industri?
5
Siswa menjawab dengan sempurna, baik dan benar.
0
Siswa menjawab kurang tepat
10
Jelaskan permasalahan lingkungan yang ada di sekitar kita?
10
Siswa menjawab dengan lengkap baik dan benar.

5
Siswa menjawab kurang lengkap
                                                       


Nilai:  total skor yang diperoleh  × 10
80

 
 






Mengetahui,
Kepala MAN 2 Bojonegoro



Drs. H. Agung Hidayatullah, M.Pd.I
NIP. 19611010 198503 1 006

Bojonegoro,        Juli 2016
Guru Mapel Biologi



Eko Puryanto, S.Pd
NIP. 19791017 200904 1 001
         







LAMPIRAN 1
Materi Pembelajaran.


Kata biologi berasal dari bahasa Yunani bios yang berarti hidup dan logos yang berarti ilmu. Jadi biologi merupakan ilmu yang mempelajari makhluk hidup dan proses-proses vitalnya yang meliputi aspek fisik maupun kimia. Istilah biologi mula-mula diperkenalkan di Jerman pada tahun 1800 dan dipopulerkan oleh naturalis Prancis Jean-Baptise de Lamarck untuk menyebut sekelompok ilmu yang sedang berkembang yang kesemuanya mempelajari bentuk-bentuk kehidupan. Pendapat ini didukung oleh seorang ahli zoologi Inggris, Thomas Henry Huxley yang mengemukakan bahwa semua bentuk kehidupan tidak boleh dipelajari secara terpisah, melainkan harus dalam satu disiplin ilmu yaitu biologi. Biologi merupakan kumpulan pengetahuan yang lahir dan berkembang sebagai respons manusia terhadap gejala-gejala, kejadian, dan masalah alam misalnya keanekaragaman makhluk hidup, makanan, kesehatan, penyakit, kerusakan alam, dan sebagainya. Biologi menjadi bagian dari kelompok IPA (Ilmu Pengetahuan Alam/sains) yang terus menerus berkembang.
            Biologi berkembang karena rasa ingin tahu manusia dalam merespons gejala-gejala alam. Biologi merupakan ilmu yang paling tua di bumi. Petunjuk sejarah perkembangan biologi dapat diperoleh dari situs Assyria dan Babilonia (tahun 3500 SM). Dari gambargambar dan sisa-sisa peninggalan sejarah, diketahui bahwa penduduk Assyria dan Babilonia telah bercocok tanam dan mengenal ilmu pengobatan. Mereka telah mengetahui reproduksi tanaman palem dan menunjukkan bahwa pollen berasal dari tanaman jantan yang digunakan untuk menyerbuki tanaman betina. Mereka juga mulai mempelajari anatomi untuk tujuan pengobatan.
            Peranan organisme dalam lingkungan juga menjadi perhatian tersendiri bagi ahli biologi, sehingga muncul cabang-cabang ilmu seperti ekologi, biologi laut, biologi populasi, genetika populasi,biologi tanaman akuatik, biologi hewan akuatik, evolusi,sosiobiologi, dan sebagainya. Dan ketika kegiatan manusia menimbulkan pencemaran yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan,berkembang cabang ilmu yang baru yaitu pencemaran lingkungan.
Dewasa ini terdapat kecenderungan baru untuk mempelajari bidang ilmu yang sempit namun dikaji secara mendalam.Sebagai contoh adalah dari biologi sel berkembang beberapa cabang ilmu seperti sitotaksonomi, sitogenetika, fisiologi sel, sitokimia, sitopatologi, dan sitoekologi. Tidak menutup kemungkinan cabang biologi yang masih luas seperti biofisika,biokimia, genetika, dan ekologi akan berkembang menjadi beberapa kajian ilmu yang lebih sempit.
            Peranan organisme dalam lingkungan juga menjadi perhatian tersendiri bagi ahli biologi, sehingga muncul cabang-cabang ilmu seperti ekologi, biologi laut, biologi populasi, genetika populasi, biologi tanaman akuatik, biologi hewan akuatik, evolusi,sosiobiologi, dan sebagainya. Dan ketika kegiatan manusia menimbulkan pencemaran yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan,  berkembang cabang ilmu yang baru yaitu pencemaran lingkungan.




































Rounded Rectangle: Kelas    :  ..........................   Tanggal :  ..............
Alokasi Waktu  : 30 menit
Anggota kelompok  : 1.  ............................ (………...) 
     2.  ............................ (...............) 
     3.  ............................ (...............)
      4.  ............................ (...............)
               5.  ............................ (...............)

LAMPIRAN 2

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK KELOMPOK AHLI
RUANG LINGKUP BIOLOGI


Alokasi Waktu:   30 menit

Petunjuk:
1.     Kerjakanlah LKPD secara berkelompok
2.    Bacalah terlebih dahulu tujuan pembelajaran
3.    Jawablah pertanyaan berikut, dengan anggota kelompok.
4.    Presentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.

Langkah kerja:
1.     Baca langkah kerja yang tersedia dalam LKPD dengan seksama!
2.    Masing-masing kelompok mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang diberikan.
3.    Peserta didik mencatat hasil diskusi.
4.    Masing-masing kelompok mendiskusikan hasil pengamatan.

KELOMPOK AHLI 1


JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT INI !
1.      Jelaskan pengertian Biologi!
2.     Jelaskan ciri – ciri mahluk hidup!

KELOMPOK AHLI 2

3.     Tuliskan secara berurutan tingkat organisasi penyusun kehidupan mulai dari yang kecil ke yang besar!
4.     Sebutkan cabang ilmu biologi!
5.     Jelaskan perbedaan pengertian anatomi dan morfologi!

KELOMPOK AHLI 3

6.     Jelaskan manfaat belajar ilmu biologi di bidang pertanian, dan peternakan!
7.     Jelaskan manfaat belajar ilmu biologi di bidang kedokteran, dan industri!
8.     Jelaskan permasalahan lingkungan yang ada di sekitar kita?

KELOMPOK AHLI 4

9.     Sebutkan tahap-tahap dalam perencanaan penelitian ilmiah!
10.   Jika terdapat sebuah judul penelitian ‘’Pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan perkecambahan Biji Tanaman Kacang tanah’’, manakah yang disebut variable terikat, variable bebas dan objek dari penelitian tersebut!





















LAMPIRAN 3
KUNCI JAWABAN

1.      Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup.
2.      Ciri – ciri makhluk hidup:
a.    bergerak
b.    membutuhkan nutrisi
c.    respirasi
d.   pertumbuhan dan perkembangan
e.    reproduksi
3.      Tingkat berbagai organism kehidupan antara lain:
a.       Molekul
b.      Sel
c.       Jaringan
d.      Organ
e.       System organ
f.       Populasi
g.      Individu
h.      Komunitas
i.        Ekosistem
j.        Bioma
k.      Biosfer
4.      Cabang – cabang ilmu biologi antara lain
a.       Sitologi
b.      Embriologi
c.       Zoology
d.      Botani
e.       Morfologi
5.      Anatomi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur mahluk hidup sedangkan morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk luar mahluk hidup.
6.      a.  Manfaat biologi di bidang pertanian.
-       Dengan kemajuan biologi dan teknologi, para petani sekarang telah mampu meningkatkan produksi pertanian yaitu dengan memilih bibit unggul dan pemupukan sesuai dengan jenis tanaman.
-       Melalui perkembangan bioteknologi dan biologi molekuler, telah berhasil ditemukan rekayasa genetik untuk tanaman
-       Dengan kultur jaringan, tanaman dapat dibudidayakan dalam waktu yang singkat dan jumlah yang banyak
-       dengan berbekal genetik telah berhasil diciptakan jenis buah yang tampa biji dan besar.
b.    Manfaat biologi dalam bidang peternakan
-       Dengan kemajuan anatomi hewan,Fisiologi hewan, genetika,dan embriologi hewan telah berhasil melakukan isemilasi (kawin suntik)
-       Dengan teknik fertilisasi in vitro, misalkan embrio dapat dihasilkan diluar  uterus (diluar kandungan induk betina dalam jumlah tertentu.)
7.      a. Manfaat biologi di bidang kedokteran
-       Transplantasi (pencangkokkan)
-       Virology telah memberikan sumbangannya pada dunia kedokteran, dengan mendasari pengetahuan dalam usaha-usaha menciptakan vaksin – vaksin.
-       Teknik bayi tabung, telah memberikan pemecahan bagi pasangan suami istri yang tidak memiliki anak.
-       Mikrobiologi, kedokteran telah berhasil mengidentifikasi beberapa jenis bakteri penyebab penyakit pada manusia
c.    Manfaat biologi dibidang industry
-       Pemanfaat beberapa jenis mikroorganisme dalam indusri makanan, misalnya industry pembuatan nata de coco, yogurt, kecap, tempe.
-       Pemanfaatan beberapa jenis mikroorganisme dalam industry obat-obatan,
8.      Permasalahan lingkungan yang sering kita temui diantaranya adalah permasalahan sampah yang dapat menyebabkan penyakit dan bencana banjir. Berkurangnya vegetasi juga dapat menyebabkan produksi oksigen berkurang dan CO2 berakumulasi menjadi banyak sehingga suhu bumi meningkat.
9.      Tahapannya adalah Menetapkan bentuk penyelidikan, merumuskan tujuan, mengidentifikasi dan merumuskan masalah, studi kepustakaan, menyusun hipotesis, menetapkan variable, dan poemilihan instrument (alat) untuk memperoleh data.
10.  Variable bebasnya    : Sinar Matahari
Variabel terikat         :  Pertumbuhan
Objek penelitian       : Biji Kacang Tanah



1 komentar: