Sabtu, 21 April 2018

MAKALAH TENTANG EKOSISTEM GURUN



TUGAS MATA KULIAH EKOLOGI
EKOSISTEM GURUN

Dosen Pengampu:  Dr. H. Sufyan H Nur, M.Si



Description: G:\Logo Univerisitas Kuningan.png


Disusun Oleh :
Eko Puryanto
NIM. 20161310037



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS KUNINGAN
2018




KATA PENGANTAR


Puji serta syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kepada kita hidayah dan inayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mengenai “Ekosistem Gurun” Tanpa-Nya lah laporan makalah ini tidak akan pernah ada, melainkan hanya sebuah pikir belaka yang tak dapat terealisasikan.
Laporan makalah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur mata kuliah “Ekosistem Gurun”. Dengan membaca laporan makalah ini para pembaca dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh, dan para pembaca dapat mengetahuinya.
Ucapan terimakasih kami ucapkan kepada dosen kami dan teman-teman yang telah membantu proses pembuatan laporan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam laporan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan oleh karena itu kepada para pembaca, kami mengharapkan saran dan kritik untuk pembuatan laporan makalah selanjutnya.
Semoga laporan makalah ini benar-benar dapat bermanfaat bagi para pembaca.Amin ya robbal’alamin.

Kuningan,    Januari 2018



Penyusun






DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL       …………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR   ………………………………………………………………………         ii
DAFTAR ISI       ……………………………………………………………………………           iii
BAB I. PENDAHULUAN  ………………………………………………………………    1
A.  Latar Belakang   …………………………………………………………………     1
B.  Perumusan Masalah ……………………………………………………………..      1
C.  Tujuan Makalah …………………………………………………………………      2
D.  Manfaat ………………………………………………………………………….     2
BAB II. PEMBAHASAN ….. ………….. ……………………………………………….    3
2.1    Pengertian Gurun ..……………………………………………………………..     3
2.2    Ciri – ciri atau Karakteristik Gurun ……………………………………………     3
2.2.1 Posisi geografis …………………………………………………………...    3
2.2.2 Iklim ………………………………………………………………………    4
2.2.3 Curah Hujan  ………………………………………………………………   4
2.2.4 Cuaca di Gurun Pasir ……………………………………………………..    5
2.3    Proses terjadinya Gurun  ………………………………………………………..    5
2.4    Jenis – jenis Gurun dan Persebarannya …………………………………………    6
2.5    Komponen abiotic dan biotik dalam ekosistem gurun ………………………….    10
2.5.1 Komponen abiotic pada gurun pasir ………………………………………   10
2.5.2 Komponen biotik pada gurun pasir ………………………………………..   11
2.6    Fungsi Gurun ……………………………………………………………………   16
2.7    Dampak negative gurun bagi kehidupan ………………………………………...  17
2.8    Dampak jika gurun di eksploitasi ………………………………………………..   17
                                                                                                                                   
BAB III.  KESIMPULAN  ………………………………………………………………… 20
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………….  20
3.2 Saran ……………………………………………………………………………… 20
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………… 21
 



BAB I. PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Ekosistem merupakan tingkat organisasi yang lebih tinggi dari komunitas, atau merupakan kesatuan dari suatu komunitas dengan lingkunganya dimana terjadi antar hubungan (Wikipedia, 2018b). Disini tidak hanya mencakup serangkaian spesies tumbuhan dan hewan saja, tetapi juga segala macam bentuk materi yang melakukan siklus dalam system itu serta energi yang menjadi sumber kekuatan. Untuk mendapatkan energy dan materi yang diperlukan untuk hidupnya semua komonitas bergantung kepada lingkungan abiotik. Organisme produsen memelukan energy, cahaya, oksigen, air dan garam –garam yang semuaya diambil dari lingkungan abiotik. Ada bermacam-macam jenis ekosistem, mulai dari ekosistem air, darat, maupun buatan diantaranya ekosistem laut, pantai, sungan, hutan, mangrupe, gunung dan lain lain Salah satu ekosistem darat adalah Ekosistem Padang Pasir atau yang biasa disebut gurun (Tya, 2017).
Gurun adalah suatu daerah dimana curah hujannya sangat kecil yaitu kurang dari 250mm/tahun, suhu sangat tinggi di siang hari dan sangat rendah di malam hari, dan kelembapan udara rendah. Padahal tidak semua gurun panas, ada juga gurun yang sangat dingin pada musim dingin sampai 12° C yaitu Gurun Gobi di wilayah Asia (Wikipedia, 2018a).
Bioma gurun  ini sangat mudah dikenali. Ciri-cirnya adalah suhu udara yang panas di siang hari, tanah yang gersang dan tidak subur, curah hujan sangat rendah, perbedaan suhu antara malam dan siang hari sangat signifikan (siang panas, sedangkan malam hari sangat dingin). Ekosistem ini banyak kita temui di benua Afrika (Fatma, 2018).
Tentunya kebanyakan orang akan berpikir bahwa tidak mungkin ada kehidupan dengan kondisi gurun yang seperti itu. Kalaupun ada tentunya hanya flora dan fauna yang mampu bertahan dengan temperature yang sangat panas di siang hari dan sangat dingin di malam hari seperti, kaktus dan unta.  Nah hal inilah yang memlatar belakangi kami untuk membuat makalah tentang Bioma Gurun beserta ragam makhluk yang ada di dalamnya.
Dengan adanya makalah ini diharapkan kita dapat mengetahui keanekaragaman yang ada pada bioma gurun.

B.  Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah nya sebagai berikut:
1.  Apa yang dimaksud dengan gurun?
2.  Bagaimana ciri-ciri gurun?
3.  Bagaimana proses terjadinya gurun?
4.   Apa saja jenis-jenis gurun di dunia?
5.   Apa saja komponen abiotik dan biotik dalam gurun?
6.    Bagaimana fungsi gurun terhadap kehidupan?
7.   Apa dampak negatif gurun bagi kehidupan?
8.   Bagaimana dampak gurun apabila di eksploitasi secara besar-besaran?

C.  Tujuan Makalah
Tujuan dibuatanya makalah tentang ekosistem gurun pasir:
1.  Mengetahui lebih jelas apa yang dimaksud tentang ekosistem pada gurun pasir beserta makhluk hidupnya.
2.  Memahami karakteristik gurun dan jenis ekositemnya.
3.  Mengetahui bagaimana mahluk hidup berinteraksi di gurun pasir.
D.  Manfaat
Dengan  terselesaikannya makalah ini, diharapkan kepada para pembaca bisa bermanfaat  untuk:memperoleh sekaligus menyerap informasi,mengenai seluk beluk ekosistem gurun beserta keanekaragaman yang berada di ekosistem gurun tersebut.

























BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gurun
Gurun diartikan sebagai padang luas yg tandus, atau padang pasir (KBBI, 2014). Dalam pengertian lain gurun yaitu suatu daerah dimana curah hujannya sangat kecil yaitu kurang dari 250 mm/tahun, sifat udaranya kering dan hampir tidak ada tumbuh-tumbuhan yang hidup (Tya, 2017). Gurun disebut juga daratan kering, karena klasifikasi gurun berdasarkan tingkat kekeringan di suatu wilayah. Hampir seperempat permukaan bumi daratan merupakan daerah gurun dengan temperatur yang dapat melebihi 55 derajat Celcius pada siang hari dan sangat dingin pada malam hari. Gurun sebagian besar terdiri dari permukaan batu karang. Bukit pasir dan permukaan berbatu merupakan bagian pembentuk lain dari gurun. Bukit pasir disebut juga erg (Wikipedia, 2018c).
2.2 Ciri – ciri atau Karakteristik Gurun
Ciri atau karakteristik dari ekosistem gurun dapat dilihat dari posisi geografisnya, iklim, curah hujan dan cuacanya (Fatma, 2018).
2.2.1 Posisi geografis
Ekosistem ini paling luas terpusat di sekitar 20 derajat Lintang Utara, mulai dari Pantai Atlantik di Afrika hingga ke Asia Tengah. Sepanjang daerah itu terdapat kompleks gurun Sahara, gurun Arab dan gurun Gobi dengan luas mencapai 10 juta km persegi. Bentang gurun memiliki beberapa ciri umum. Gurun sebagian besar terdiri dari permukaan batu karang. Bukit pasir yang disebut erg dan permukaan berbatu merupakan bagian pembentuk lain dari gurun (Abdillah, 2017).
Dilihat dari letak geografisnya ekosistem gurun memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.  Tingkat evaporasi(penguapan)yang lebih tinggi daripada curah hujan
b. Tumbuhannya berdaun kecil seperti duri dan mempunyai akar yang panjang. (Daun yang kecil berfungsi untuk mengurangi penguapan, Akar panjang berfungsi untuk mengambil air dari tempat yang dalam dan kemudian disimpan dalam jaringan spons.)
c.  Dihuni oleh hewan jenis pengerat contohnya, hamster dan gerbill.
d. Air tanah cenderung asin karena larutan garam dalam tanah tidak cenderung berpindah baik karena pencucian oleh air maupun drainase  (Yueornro, 2018).

Description: Ular Ekosistem Gurun
Gambar 1. Gurun
2.2.2 Iklim
Iklim di gurun luar biasa ekstrim, kalau panas sangat panas sekali dan kalau dingin luar biasa dingin. Ada beberapa musim di Kuwait yaitu Panas (32 – 40° C – sekitar Jun-Jul), Panas Sekali (41 – 50° C – sekitar Jul – Aug – Sep), Dingin (8 – 20° C –  sekitar Nop). Ciri cirinya:
a.  Iklim panas dan kering sepanjang tahun
b.  Penternakan nomad dijalankan
c.  Penduduk hidup berpindah-randah untuk nencari sumber air
d.  Hujan tahunan kurang daripada 250 mm
e.  Suhu harian sangat tinggi, yaitu antara 22°C hingga 32°C (Fatma, 2018).

2.2.3 Curah Hujan
Gurun didefinisikan dengan ketat sebagai sebuah tempat yang menerima curah hujan kurang dari 254 mm (10 inci) setahun. Ciri-cirinya:
a.  Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun
b.  Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi
c.  Kelembaban udara sangat rendah
d.  Perbedaan suhu siang hari dengan malam hari sangat tinggi (siang dapat mencapai 45 C, malam dapat turun sampai 0° C)
e.  Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air (Joko, 2018).



2.2.4 Cuaca di Gurun Pasir
Di dunia ini kira-kira sepertiganya berupa gurun. Atau lebih dikenal daerah dengan curah hujan yang sangat rendah (< 25cm/tahun). Daerah ini dikenal sebagai daerah beriklim Arid (kering). Daerah ini biasanya memiliki kelembaban udara yang sangat rendah. Sudah disebutkan diatas bahwa gurun itu daerah ini yang sedikit pohon, artinya penyebab utamanya adalah karena sedikit air yang ada disana.
Salah satu yang termudah adalah melihat apa saja yang mengontrol kelembaban udara atau kandungan air di udara ini. Karena kandungan air diudara inilah yang nantinya bertanggung jawab atas terdapatnya air di suatu tempat atau disuatu daerah (kawasan) tertentu.Salah satu untuk melihat kandungan air tentusaja melihat pola angin, awan dan pola hujan di bumi. Di sebelah kanan ini peta bumi yang menggambarkan tempat-tempat di bumi ini dimana curah hujannya rendah 25-50 mm/tahun (semi arid), dan daerah yang memiliki curah hujan sangat rendah dibawah 25 mm/tahun. Terlihat bahwa tempat yang langka dengan hujan (arid) berada disekitar daerah tropis. Tentunya daerah tropis atau berada diantara 30° Lintang Utara dan 30° Lintang Selatan. Daerah tropis ini daerah yang memiliki suhu rata-rata tahunan sangat tinggi
(Wikipedia, 2018a).

2.3 Proses Terjadinya Gurun
Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem gurun merupakan ekosistem alami yaitu ekosistem yang terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia. Sebagian besar gurun terletak di kedua sisi Khatulistiwa, di daerah yang dikenal sebagai daerah tropis.
Udara hangat mengalir dari Khatulistiwa ke daerah Tropis, udara akan naik dan mendingin. Saat dingin, udara melepaskan kelembabannya berupa hujan. Pada saat mencapai daerah Tropis, udara mulai turun ke arah tanah dan memanas lagi. Udara hangat ini menyerap semua kelembaban dari tanah di bawahnya, sehingga menjadi kering dan terjadilah Gurun kering
(Tya, 2017).
Selain itu, kebanyakan, pembentukan permukaan gurun disebabkan oleh air. Hujan yang turun di daerah gurun biasanya sangat deras, sehingga tanah yang kering dan keras tidak bisa menyerap air. Air tersebut akhirnya terus mengalir deras menuruni lereng, menjadi banjir. Air tersebut memahat lereng lembah curam yang dikenal dengan nama “Wadis”. Batu-batuan raksasa dan batu kali hanyut dari lembah ke dataran gurun. Batuan yang berada dipermukaan gurun terkena panas di siang hari dan malam hari menjadi dingin. Pemanasan dan pendinginan ini lama kelamaan akan merapuhkan batu dan akhirnya pecah menjadi pasir-pasir (Tya, 2017).
2.4 Jenis-jenis Gurun dan Persebarannya
Perlu diketahui, bahwa tidak semua gurun panas, ada juga gurun yang sangat dingin seperti gurun gobi. Gurun panas terutama pada sabuk yang melingkari bumi di sekitar 23,5 derajat lintang utara dan selatan. Udara yang naik di equator panas dan lembab tetapi ketika bergerak ke utara dan selatan airnya jatuh di hutan hujan tropis. Di sabuk gurun, udara yang turun bersifat kering dan panas. Ada tiga keadaan yang mencegah angin lokal membawa hujan (Wikipedia, 2018c). Keadaan ini dapat membentuk tiga jenis gurun, yaitu :
a.  Gurun pesisir, terdapat di dekat laut, tempat arus samudra dingin membasahi pantai. Air yang dingin membuat udara turun. Iklim di gurun pesisir sangat kering
b.  Gurun bayangan hujan, terletak di pedalaman gurun. Gurun bayangan hujan terbentuk disisi yang terlindungi oleh rangkaian gunung. Ketika udara naik ke atas lereng disisi lain, maka hujan turun. Hanya udara kering yang berhembus diatas daratan. Di gurun bayangan hujan terdapat
  Mesa, yaitu bukit berpuncak datar
·    But, yaitu puncak batuan keras yang tersisa setelah tanah sekitarnya erosi
·    Wadi, yaitu dasar sungai yang kering.
c.  Gurun kontinental, terletak di pedalaman. Pada gurun kontinental terdapat Danau Temporer, oasis , dan bukit pasir. Oasis terbentuk jika batuan tanah dekat permukaan, maka semua air dalam pasir terkumpul membentuk bercak bercak tanah. Bercak – bercak tanah ini dapat ditumbuhi vegetasi. Oasis adalah daerah subur di gurun (Tya, 2017).
Selain itu, Gurun dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu yang pertama berdasarkan curah hujan dan tingkat kekeringannya dan yang kedua berdasarkan lintang dan lokasi keberadaannya.
  Berdasarkan curah hujan dan tingkat kekeringannya.
1.  Gurun sangat kering, yaitu gurun yang selama 12 bulan hampir tidak ada hujan. Contohnya: gurun Thar di India
2.  Gurun kering, yaitu gurun yang curah hujannya kurang dari 250 mm\tahun. Contohnya: gurun Agatsya Malai di India.
3.  Gurun setengah kering, yaitu gurun yang curah hujannya antara 250 mm-500 mm/tahun. Contohnya: gurun Oregon Timur di Amerika Serikat.
  Berdasarkan lintang dan lokasi keberadaannya.
Berdasarkan lintang dan lokasi keberadaannya gurun dibagi menjadi 4 macam,yaitu Gurun Kutub, Gurun Subtropis, Gurun Musim dingin dan Gurun Pantai Dingin. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
NO
NAMA
TIPE GURUN
LUAS
LOKASI
1.
Antartika
Kutub
14.2 juta km2
Antartika
2.
Arctic
Kutub
13.9 juta km2
Alaska, Kanada, Greenlaend, Iceland, Norwegia, Swedia, Finlandia, Russia
3.
Sahara
Subtropis
9 juta km2
Afrika Utara
4.
Arabia
Subtropis
2.6 juta km2
Semenajung Arab
5.
Gobi
Musim Dingin
129.5000 km2
Cina dan Mongolia
6.
Patagonian
Musim Dingin
673.400 km2
Argentina
7.
Great Victoria
Subtropis
647.500 km2
Australia
8.
Kalahari
Subtropis
569.800 km2
AfrikaSelatan, Botswana, Namibia
9.
Great Basin
Musim Dingin
492.100 km2
Amerika Serikat
10.
Thar
Subtropis
453.250 km2
India, Pakistan
11.
Chihuahuan
Subtropis
453.250 km2
Mexicio
12.
Great Sandy
Subtropis
388. 500 km2
Australia
13.
Kara-Kum
Musim Dingin
349. 650 km2
Uzbekistan, Turkmenistan
14.
Dataran Tinggi Colorado
Musim Dingin
336.700 km2
Amerika Serikat

15.
Gibson
Subtropis
310.800 km2
Australia
16.
Sonora
Subtropis
310.800 km2
Amerika Serikat, Mexico
17.
Taklamakan
Musim Dingin
27.195 km2
Cina
18.
Iranian
Musim Dingin
259.000 km2
Iran
19.
Simpson
Subtropis
145.040 km2
Australia
20.
Mojave
Subtropis
139.860 km2
Amerika Serikat
21.
Atacama
Pantai dingin
139.860 km2
Chile
22.
Namibia
Pantai dingin
33.670 km2
Angola, Namibia, Afrika Selatan

Menurut Benua

Afrika

Antartika

  • Benua Antartika – pusatnya merupakan gurun terbesar di dunia, dengan cuaca yang membekukan.

Asia

Australia

Gurun-gurun utama:

Eropa

Timur Tengah

Amerika Utara

Gurun-gurun utama:

Amerika Selatan

(Wikipedia, 2018a).
2.5 Komponen abiotik dan biotik dalam ekosistem gurun           
2.5.1.   Komponen Abiotik Pada Gurun Pasir
Lingkungan abiotik adalah komponen mati atau tak hidup, yang ikut mendukung keseimbangan ekosistem padang pasir. Komponen abiotik ini meliputi : suhu, tanah, pasir, batu, cahaya matahari, angin maupun air (Yueornro, 2018).
a.    Suhu
Suhu lingkungan merupakan faktor penting dalam persebaran organisme karena pengaruhnya pada proses biologis dan ketidakmampuan sebagian organisme untuk mengatur suhu tubuhnya secara cepat. Suhu internal suatu organisme sesungguhnya dipengaruhi oleh pertukaran panas dengan lingkungannya da sebagian besar organism tidak dapat mempertahakan suhu tubuhnya lebih tinggi beberapa derajat diatas atau dibawah suhu lingkungan, salah satu tumbuhan yang hidup pada suhu ekstrim adalah kaktus (Abdillah, 2017).
b.   Batu dan Tanah
Struktur fisik, pH dan komposisi mineral batuan serta tanah akan membatasi persebaran tumbuhan dan hewan yang memakannya. Sehingga menjadi salah satu penyebab timbulnya poa mengelompok pada area tertentu yang acak pada ekosistem teristrial yang sering kita lihat (Sugeng, 2018).

c.    Angin
Angin memperkuat suhu lingkungan pada organisme dengan cara meningkatkan hilangnya panas melalui penguapan dan konveksi. Angin juga menyebabkan hilangnya air di organisme dengan cara meningkatkan laju penguapan pada hewan dan laju transpirasi pada tumbuhan (Tya, 2017).
d.   Air
Sifat sifat air yang unik berpengaruh pada organisme dan lingkungannya, air sangat penting bagi lingkungannya tetapi ketersediaannya bervariasi secara dramatis diberbagai habitat (Wikipedia, 2018b).
2.5.2 Komponen Biotik pada Gurun Pasir
Komponen biotik pada ekosistem gurun pasir adalah sebagai berikut :
1.    Produsen
Semua organisme berhijau daun ( berklorofil ) tergolong produsen, karena memiliki klorofil, produsen mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik dengan pertolongan cahaya. Zat organik yang diperluka adalah CO dan HO yang akan diubah menjadi zat organik, yaitu gula (  C H₁₂O ) yang selanjutnya diubah menjadi amilum ( Pati ). Dengan proses sebagai berikut :
6CO + 6HO   Cahaya   C H₁₂O + 6 O
                                              Kloropil                                  
(Abdillah, 2017).
Karena mampu memproduki makana sendiri tumbuhan sebagai produsen sehingga produsen pada ekosistem gurun pasir yaitu
  Kaktus
Description: Kaktus Ekosistem Gurun
Gambar 2. Kaktus dan adaptasinya
Kaktus adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga famili Cactaceae. Kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. Kaktus biasa ditemukan di daerah-daerah yang kering (gurun). Kata jamak untuk kaktus adalah kakti. Kaktus memiliki akar yang panjang untuk mencari air dan memperlebar penyerapan air dalam tanah. Air yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya. Kaktus juga memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun. Oleh sebab itu, kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air.
Ada lebih dari 2000 jenis kaktus ada di belahan bumi. Mereka bisa tumbuh subur di lahan tandus dan kekurangan air. Ini lah hal unik dari kaktus. Kaktus adaptasinya tinggi. Kemudian, batang kaktus juga dilapisis jaringan lilin yang dapat mengurangi penguapan. Jaringan ini mampu menyimpan air dan tahan terhadap kekeringan sekalipun. Namun, yang namanya mahluk hidup tentu saja butuh air. Kaktus tetap membutuhkan air untuk bertahan hidup. Makanya, di gurun-gurun, kaktus memiliki akar yang sangat panjang bermeter-meter ke dalam pusat bumi untuk mencari sumber air
(Sugeng, 2018).
   Flora Lainnya
Hampir tidak ada tumbuhan tingkat tinggi yang mampu bertahan. Tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan daerah kering (tumbuhan xerofit). Tumbuhannya berdaun kecil seperti duri dan mempunyai akar yang panjang. Daun yang kecil berfungsi untuk mengurangi penguapan Akar panjang berfungsi untuk mengambil air dari tempat yang dalam dan kemudian disimpan dalam jaringan spons (Wikipedia, 2018c).
2.      Konsumen
Konsumen pada ekosistem padang pasir yaitu makhluk hidup yang tidak bisa / mampu meproduksi makanan nya sendiri karena zat organik yang diperlukan berasal dari produsen atau hewan lain. Herbivor merupaka hewan pemakan tumbuhan pada padang pasir hewan herbivore yaitu Unta sedangkan hewan Karnivoran yaitu hewan pemakan danging pada gurun pasir yaitu Srigala Gurun, ular, kadal  dan lain – lain (Sugeng, 2018).



  Unta atau Onta
Description: index
GAmbar 3. Unta di Gurun
Unta atau Onta adalah dua spesies hewan berkuku genap dari genus Camelus (satu berpunuk tunggal – Camelus dromedarius, satu lagi berpunuk ganda – Camelus bactrianus) yang hidup ditemukan di wilayah kering dan gurun di Asia dan Afrika Utara. Rata-rata umur harapan hidup unta adalah antara 30 sampai 50 tahun. Domestikasi unta oleh manusia telah dimulai sejak kurang lebih 5.000 tahun yang lalu. Pemanfaatan unta antara lain untuk diambil susu (yang memiliki nilai nutrisi lebih tinggi dari pada susu sapi) serta dagingnya, dan juga digunakan sebagai hewan pekerja (Abdillah, 2017).
  Ular
Description: Ciri ciri Kaktus Ekosistem Gurun
Gambar 4. Ular Gurun
Ular berbisa gurun (Cerastes vipera) hidup di bawah pasir. Ular berbisa ini masuk ke dalam pasir dengan menggeliat bergoyang-goyang menyamping. Ular ini menggerakkan ekornya dari kiri ke kanan dengan sangat cepat. Gerakan ini lalu meliputi seluruh tubuhnya dalam tiga pelintir. Akhirnya sekujur tubuh ular terkubur sepenuhnya, kecuali satu atau kedua matanya saja. Dengan cara ini, ular berbaring sambil menunggu, memburu mangsanya. Tetapi strategi seperti ini dapat menimbulkan risiko bagi mata ular, karena mata ini tetap berada di luar, di tempat yang dapat didera oleh badai pasir secara tiba-tiba. Namun, karena mata ular dirancang khusus, risiko tersebut terhapus seluruhnya. Mata ular berbisa ini terlindung dari gangguan pasir karena memiliki “kaca mata” luar yang terbuat dari sisik yang tembus pandang (Sugeng, 2018).
  Serigala Gurun
Description: serigala gurun
Gambar 5. Serigala Gurun
Penghuni gurun yang lain, yaitu serigala gurun bewarna krem, jenis serigala terkecil, memiliki telinga yang sangat besar. Serigala ini hidup di gurun berpasir di Afrika dan Arab. Telinganya yang lebar tidak hanya membantu menentukan tempat mangsanya berada, tetapi juga berfungsi untuk mencegah panas berlebihan dan membuat hewan ini tetap sejuk (Sugeng, 2018).
  Kadal
Description: KeSimpulan Kadal Gurun Australia Liopholis kintorei Hidup Bahagia Di Rumah Mereka
Gambar 6. Kadal Gurun
Kadal bermoncong-sekop, yang tinggal di gurun, bergerak seperti menari di pasir untuk mendinginkan ekor dan kakinya. Kemudian, dengan bertumpu pada ekornya, kadal ini bergantian mengangkat satu kaki belakang dan satu kaki depan. Setelah beberapa detik, kakinya berganti posisi. Kadal ini seolah berenang di bukit pasir dengan dukungan bentuk tubuh dan hidungnya yang aerodinamis, dan telapak kakinya yang besar memungkinkan kadal berlari di pasir dengan sangat cepat (Sugeng, 2018).
  Katak Gurun
Description: katak gurun
Gambar 7. Katak Gurun Australia
Katak gurun, yang hidup di Australia, mirip dengan tangki air. Saat hujan, katak ini mengisi kantung-kantung di tubuhnya dengan air. Kemudian dia menguburkan dirinya sendiri di bawah pasir dan mulai menunggu sampai hujan yang berikutnya turun. Bila merasa haus, hewan gurun lainnya mencari katak ini dan meminum airnya, dengan cara mengeluarkan katak ini dari pasir (Sugeng, 2018).
3.    Pengurai
Mikroorganisme yang berperan menguraikan tubuh makhluk hidup lainnya yang mati atau sampah disebut pengurai. Sehingga ekosistem gurun pasir juga ada pengurai karena pengurai aka menguraikan gas HS yang menimbulkan bau busuk , CO, air dan mineral – mineral yang meresap kedalam tanah, mineral, air dan gas karbon dioksida hasil pengurai dapat diserap oleh tumbuhan (Joko, 2018) .

4.    Detritiver
Sisa – sisa tumbuhan dan hancuran hewan dapat berupa serpihan – serpihan kecil, remukan, dan fragmen – fragmen kecil lainya, hancuran itu disebut detrifus , hewan – hewan pemakan detrifus disebut detrivor (Joko, 2018).
5.    Predator Dan Parasit
Pada ekosistem gurun pasir terdapat juga predator yaitu pemangsa hewan yang berfungsi sebagai penjaga keseimbangan lingkungan. Digurun yang merupakan hewan pemangasa yaitu srigala gurun atau makhluk parasite yang lainnya (Fatma, 2018).
2.6 Fungsi Gurun
Gurun kadang memiliki kandungan cadangan galian berharga yang terbentuk di lingkungan gersang atau terpapar oleh hakisan. Keringnya wilayah gurun menjadikannya tempat yang ideal untuk pengawetan benda-benda peninggalan sejarah serta fosil (Wikipedia, 2018c).
Gurun dapat menciptakan sistem cuaca dan iklim global, hal ini terbukti jika tidak ada gurun Sahara di Afrika, maka Eropa tidak akan mengalami musim panas. Jika tidak ada gurun Gobi di Cina, tidak akan ada kawasan subur di Korea dan Amerika Utara (Wikipedia, 2018c).
Selain itu, pengamatan satelit juga menunjukan terjadinya pergerakan debu gurun secara global. Setiap tahunnya, sekitar dua milyar ton debu gurun berpindah tempat melalui atmosfir Bumi. Misalnya saja debu pasir dari gurun Sahara di Afrika, bergerak sampai ke kepulauan Karibia dan Amerika Selatan. Dalam waktu hanya sepekan, debu pasir berukuran sepeseribu milimeter dari Sahara dapat mencapai Karibia. Para ahli memperkirakan, hampir seluruh lapisan tanah subur di Karibia berasal dari gurun Sahara (Tya, 2017). Sementara debu pasir dari gurun Gobi di Cina bergerak sampai ke Amerika Utara dan dari kawasan Sahel di Afrika bergerak sampai Eropa tengah. Debu pasir gurun sahara yang jatuh di kawasan hutan Amazon, menjadi medium subur bagi tanaman efifit seperti misalnya Bromelia. Setiap tahunnya, sekitar 17 juta ton debu pasir dari gurun Sahara jatuh di kawasan rimba tropis Amazon di Amerika Selatan. Debu pasir gurun ini kaya akan mineral, bahan makanan, bibit tanaman dan juga sisa bangkai binatang. Juga debu pasir dari gurun Gobi di Cina memiliki fungsi serupa bagi flora dan fauna di kepulauan Hawaii (Wikipedia, 2018a).
2.7 Dampak negatif Gurun bagi kehidupan
Tidak semua debu pasir memiliki dampak positif bagi kehidupan. Hal ini terbukti pula pada tanaman asing yang dibawa debu gurun dapat mematikan flora dan fauna lokal. Misalnya saja kematian terumbu karang dalam skala luas di kawasan Karibia disebabkan oleh debu gurun ini. Gene Shinn dari lembaga penelitian geologi AS-USGS, menarik kesimpulan tsb setelah melakukan penelitian cukup lama. USGS sudah meneliti fenomena musnahnya terumbu karang di Karibia sejak 40 tahun lalu. Yang membuat mereka heran, adalah kemusnahan terumbu karang yang hampir bersamaan di Karibia, Barbados dan Florida (Abdillah, 2017).
Pakar mikrobiologi dari USGS, Dale Griffin juga melakukan penelitian bahaya debu pasir gurun itu terhadap kesehatan manusia. Disebutkannya, sejak 15 tahun terakhir ini, debu dari gurun pasir menjadi lebih berbahaya akibat aktivitas manusia. Dahulu, debu gurun hanya terdiri dari mineral, unsur makanan bagi tumbuhan, sisa bangkai binatang dan tanaman. Namun dalam dasawarsa terakhir, debu gurun juga mengandung bahan berbahaya Dioxin. Penyebabnya adalah aktivitas manusia di kawasan gurun, yang mengikuti cara hidup modern dan memproduki cukup banyak sampah plastik. Untuk memusnahkan sampah plastik ini, mereka membakarnya tanpa menyadari bahaya Dioxin yang muncul (Abdillah, 2017).
2.8 Dampak jika gurun dieksploitasi
1. Pemandangan Tandus
Sepertiga permukaan bumi adalah tanah tandus yang tidak terurus. Sebagian besar ada secara alami sejak ribuan tahun, seperti pada formasi bebatuan di Hoggar di Aljazair ini. Namun kini akibat ulah tangan manusia sebagian wilayah gurun seperti hutan kaktus (Yueornro, 2018).
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXJhe4t9VNkY_V4UcRgbf0Y7US4sHe80HV8T8bZNkqUh0maxR82gWHV8PqOIDrLS5gsoSkiia9D7rX4rSapiiV6RXXEsi9l4Zfv8Hrav5XznhuRp8nxa8gD7tu8VtuMj2mlFzJysR6jus2/s400/tern-ng-sahara.jpg
GAmbar 8. Gurun Sahara di Afrika
2. Lebih Kering Lagi
Description: gurun
Gambar 9. Gurun yang semakin kering
Tandusnya sebuah wilayah keseluruhan disebut desertifikasi dan banyak dialami wilayah yang sudah kering sebelumnya. Seperti di Afrika, Amerika atau Asia. Ladang gandum di Texas (AS) ini tidak berhasil mengatasi kekeringan di musim panas 2011 (Abdillah, 2017).

Kesalahan Manusia

Ada sekitar 70.000 kilometer persegi gurun baru setiap tahunnya. Ini kira-kira sama luasnya dengan negara Irlandia. Selain perubahan iklim, manusia turut berperan atas pertumbuhan pesat gurun. Para pekerja ladang, seperti di Brasil, harus menyesuaikan diri agar bisa bercocok tanam bahan pangan dalam jumlah cukup di masa depan (Wikipedia, 2018a).


Reaksi Berantai Bagi Ekosistem

Setelah gurun mulai terbentuk, akan terjadi reaksi berantai. Pertumbuhan tanaman terhenti, air meghilang, tanah mengering, dan menjadi keras seperti panser, seperti di India. Tanah yang tidak lagi subur akan sulit diselamatkan (Abdillah, 2017).

Dampak Meluas

Ekosistem yang rusak memiliki dampak yang lebih luas. Kelaparan, kemiskinan, dan kekurangan air hanyalah sebagian dari dampak kekeringan. Khususnya di Afrika Barat, seperti di Burkina Faso, desertifikasi berdampak buruk bagi warganya (Abdillah, 2017).




































BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gurun diartikan sebagai padang luas yang tandus, atau padang pasir.gurun (KBBI, 2014), juga merupakan suatu daerah dimana curah hujannya sangat kecil yaitu kurang dari 250 mm/tahun,sifat udaranya kering dan hampir tidak ada tumbuh-tumbuhan yang hidup. Gurun disebut juga daratan kering, karena klasifikasi gurun berdasarkan tingkat kekeringan di suatu wilayah. Hampir seperempat permukaan bumi daratan merupakan daerah gurun dengan temperatur yang dapat melebihi 55 0 C pada siang hari dan sangat dingin pada malam hari. Ciri atau karakteristik dari ekosistem gurun dapat dilihat dari posisi geografisnya, iklim, curah hujan dan cuacanya (Wikipedia, 2018c).
Di daerah gurun banyak pula hewan ataupun tumbuhan yang bisa bertahan hidup di daerah tersebut, diantaranya Unta atau Onta, Ular, serigala gurun, Kadal, Katak gurun, kaktus, dan flora lainnya (Sugeng, 2018).
Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem gurun merupakan ekosistem alami yaitu ekosistem yang terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia. Sebagian besar gurun terletak di kedua sisi Khatulistiwa, di daerah yang dikenal sebagai daerah tropis.Gurun dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu yang pertama berdasarkan curah hujan dan tingkat kekeringannya dan yang kedua berdasarkan lintang dan lokasi keberadaannya (Fatma, 2018).

3.2 Saran
Bagi para pembaca terutama mahasiswa hendaknya banyak mengetahui tentang ekosistem gurun karena dalam ilmu pengetahuan lingkungan, gurun juga memiliki peran penting. Selain itu juga perlu meningkatkan pengetahuan dalam ilmu yang lainnya sehingga kita tidak hanya mengetahui satu pengetahuan saja, sehingga dengan belajar kita bisa mengeksplor beragam ilmu pengetahuan demi mengembangkan pengetahuan menuju hidup yang lebih baik.








DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, M. A. (2017). Ekosistem Dan Rantai Makanan Di Gurun Pasir. Retrieved January 16, 2018, from http://mughnialiabdillah.com/ekosistem-dan-rantai-makanan-di-gurun-
Fatma, D. (2018). Ekosistem Gurun : Pengertian , Ciri- ciri , Proses dan Komponennya. Retrieved January 16, 2018, from https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/gurun/ekosistem-gurun

Joko. (2018). Ekosistem padang pasir (gurun). Retrieved January 15, 2018, from https://jokosmansapul75.wordpress.com/2014/06/20/ekosistem-padang-pasir-gurun/
KBBI. (2014). Gurun. Retrieved January 16, 2018, from https://kbbi.web.id/gurun
Sugeng. (2018). Flora dan Fauna yang ada di Gurun. Retrieved January 15, 2018, from http://tatasuryafauna.blogspot.co.id/2016/06/flora-dan-fauna-yang-ada-di-gurun.html
Tya, A. (2017). Gurun. Retrieved January 16, 2018, from http://astutikmartya.blogspot.co.id/2013/12/makalah-gurun.html
Wikipedia. (2018a). Daftar gurun di dunia. Retrieved January 15, 2018, from https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_gurun_di_dunia
Wikipedia. (2018b). Ekosistem. Retrieved January 15, 2018, from https://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem
Wikipedia. (2018c). Gurun. Retrieved January 16, 2018, from https://id.wikipedia.org/wiki/Gurun
Yueornro, T. (2018). Ekosistem Gurun : Ciri-ciri dan Adaptasi Mahluk Hidupnya. Retrieved January 15, 2018, from http://www.ebiologi.net/2015/06/ekosistem-gurun-atau-ekosistem-padang.html















0 komentar:

Posting Komentar