MAKALAH
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE JIGSAW
Disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi
Sekolah Lanjutan
Dosen Pengampu: Dr. Anna
Fitri Hindriana, M.Si
Disusun Oleh :
Eko Puryanto NIM.
20161310037
Wawan
Rosmawan NIM. 20161310031
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS KUNINGAN
2017
KATA
PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kepada kita hidayah dan inayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
mengenai “ Makalah Metode pembelajaran Jigsaw”
Tanpa-Nya lah laporan makalah ini tidak akan pernah ada, melainkan hanya sebuah
pikir belaka yang tak dapat terealisasikan.
Laporan makalah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas
terstruktur mata kuliah “Biologi
Sekolah Lanjutan”. Dengan membaca laporan makalah ini para pembaca dapat
mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh, dan para pembaca dapat mengetahuinya.
Ucapan terimakasih kami ucapkan kepada dosen kami dan teman-teman yang
telah membantu proses pembuatan laporan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam
laporan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan oleh karena itu kepada
para pembaca, kami mengharapkan saran dan kritik untuk pembuatan laporan
makalah selanjutnya.
Semoga laporan makalah ini benar-benar dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amin ya
robbal’alamin.
Kuningan, Juni 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………. iii
BAB I.
PENDAHULUAN
………………………………………………………………… 1
A.
Latar
Belakang …………………………………………………………………… 1
B.
Rumusan
Masalah ………………………………………………………………… 1
C.
Tujuan
…………………………………………………………………………… 1
BAB II.
PEMBAHASAN
………………………………………………………………….. 2
A.
Pengertian
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ………………………… 2
B.
Langkah-langkah
Metode Jigsaw
…………………………………………………. 4
C. Kelebihan dan Kekurangan
Pembelajaran Metode Jigsaw ……………………… 4
D. Evaluasi Materi yang cocok untuk
SMP/SMA ……………………………….. 5
BAB III. PENUTUP ………………………………………………………………………….
7
A.
Kesimpulan
……………….. ……………………………………………………… 7
B.
Saran
…………………….. ………………………………………………………. 8
DAFTAR PUSTAKA
………………………………………………………………………… 9
LAMPIRAN
…………………………………………………………………………………. 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Falsafah yang mendasari pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw dalam pendidikan ialah “homo homoni socius” (pembelajaran gotong-royong)
yang menekankan bahwa manusia adalah makhluk social. Pembelajaran kooperatif
terutama tipe jigsaw dianggap sangat cocok di terapkan di Indonesia karena
sesuai dengan budaya Indonesia yang menjunjung tinggi nilai gotong royong.
Model pembelajaran jigsaw adalah suatu tehnik pembelajaran kooperatif dimana
siswa, bukan guru yang memiliki tanggung jawab lebih besar dalam pelaksanaan
pembelajaran. Adapun tujuan dari model pembelajaran jigsaw ini mengembangkan
kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif, serta menguasai pengetahuan
secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh bila mereka mencoba untuk
mempelajari semua materi secara sendirian.
Menurut Anita Lie dalam bukunya “Cooperative Learning
Teknik Jigsaw” bahwa metode pembelajaran koopertif teknik jigsaw tidak sama
dengan sekadar belajar kelompok, tetapi ada unsure-unsur dasar yang
membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Roger dan
David Johnson mangatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap
cooperative learning teknik jigsaw.
B. Rumusan Masalah
Dalam
pembuatan makalah ini penulis merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw?
2. Bagaimana langkah-langkah metode jigsaw?
3. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari metode jigsaw?
4. Apa
materi yang cocok untuk diterapkan dengan metode jigsaw?
C. Tujuan
Dalam
makalah ini penulis menemukan beberapa tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui yang
dimaksud/pengertian dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
2. Untuk mengetahui bagaimana
langkah – langkah metode pembelajaran tipe jigsaw.
3. Untuk mengetahui kekurangan dan
kelebihan metode jigsaw.
4. Untuk mengetahui materi yang
cocok menggunakan metode jigsaw.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Model Pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw
Pengetian pembelajaran secara umum adalah
suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikan rupa sehingga tingkah laku
siswa menjadi kearah yang lebih baik. Metode pembelajaran kooperatif tipe
jigasaw adalah pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok dan bertanggung
jawab atas penguasaan materi belajar yang ditugaskan kepadanya lalu mengajarkan
bagian tersebut kepada anggota kelompok lain.
Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan
oleh Elliot Aronson dan teman-teman di Universitas Texas, kemudian
diadaptasikan oleh Slavin dan temen-teman di Universitas John Hopkins (Arends,
2001).
Teknik mengajar Jigsaw dikembangkan oleh Aronson
et.al.sebagai model Cooperative Learning. Teknik ini dapat digunakan dalam
pengajaran membaca, menulis, berbicara, ataupun mendengarkan. Dalam Teknik ini,
guru memperhatikan skemataatau latar belakang pengalaman siswa dan membantu
siswa mengaktifkan schemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna.
Selain itu, siswa bekerja sama dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong
dan mempunyai kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan ketrampilan
berkomunikasi.
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu
tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu
kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu
mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Arends, 1997
dalam http://matamatika-ipa.com ). Model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw merupaka tipe model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam
kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 6 orang secara heterogen dan bekerjasama
saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian
materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kapada
kelompok yang lain (Arends, 1997).
Metode pengajaran Jigsaw dikembangkan oleh Elliot
Aronson dan rekan-rekannya (1978) yang dikenal dengan Jigsaw I, kemudian
dikembangkan oleh Slavin dan rekan-rekannya (1986) yang dikenal dengan Jigsaw
II (Slavin, 2005).
Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung
jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain.
Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga siap
memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain.
Dengan demikian, “siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus
bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan”
(Lie,A., 1994).
Para anggota dari tim – tim yang berbeda dengan
topik yang sama bertemu untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain
tentang topik pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswi
itu kembali pada tim / kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok
yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada tim ahli.
Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II,
terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal, yaitu kelompok induk
siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang
keluarga yang beragam.Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli.
Kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal
yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan
menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian
dijelaskan kepada anggota kelompok asal.Hubungan antara kelompok asal dan
kelompok ahli digambarkan sebagai berikut (Arends, 2001) :
Para anggota dari kelompok asal yang berbeda,
bertemu dengan topik yang sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan
membahas materi yang ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok serta
membantu satu sama lain untuk mempelajari topik mereka tersebut. Setelah
pembahasan selesai, para anggota kelompok kemudian kembali pada kelompok asal
dan mengajarkan pada teman sekelompoknya apa yang telah mereka dapatkan pada
saat pertemuan di kelompok ahli.
B. Langkah
- Langkah Metode Jigsaw :
I. Tahap
Pendahuluan
1. Review,
apersepsi, motivasi
2. Menjelaskan
pada siswa tentang model pembelajaran yang dipakai dan menjelaskan manfaatnya.
3. Pembentukan
kelompok.
4. Setiap kelompok terdiri dari 4-6 siswa dengan
kemampuan siswa yang heterogen.
5. Pembagian materi/soal pada setiap anggota kelompok.
II. Tahap Penguasaan
1. Siswa dengan materi/soal yang sama bergabung dalam kelompok ahli
dan berusaha menguassai materi sesuai dengan soal yang diterima
2. Guru
memberikan bantuan sepenuhnya.
III. Tahap
Penularan
1. Setiap
siswa kembali ke kelompok asalnya.
2. Setelah
selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal
dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang subbab yang mereka kuasai
dan tiap anggota lainnya mendengarkan denga sungguh-sungguh.
3. Terjadi
diskusi antar siswa dalam kelompok asal.
4. Dari
diskusi tersebut siswa memperoleh jawaban soal.
IV. Penutup
C. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Metode
Jigsaw
Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut:
1. Siswa
diajarkan bagaimana bekerjasama dalam kelompok
2. Siswa
yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalah
3. Menerapkan
bimbingan sesama teman
4. Rasa
harga diri siswa yang lebih tinggi
5. Memperbaiki
kehadiran
6. Penerimaan terhadap perbedaan individu lebih besar
7. Sikap apatis berkurang
8. Pemahaman materi lebih mendalam
9. Meningkatkan
motivasi belajar
10. Dalam
proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan positif
11. Setiap
anggota siswa berhak menjadi ahli dalam kelompok
12. Dapat
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan kelompok lain
13. Setiap
siswa saling mengisi satu sama lain.
Kekurangan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut.
1. Keadaan kondisi kelas yang ramai,sehingga membuat siswa binggung
dan pembelajran kooperatif tipe jigsaw merupakan pembelajaran baru
2. Jika
guru tidak meningkatkan agar siswa selalu menggunakan ketrampilan-ketrampilan
kooperatif dalam kelompok masing-masing maka dikhawatirksn kelompok akan macet
3. Siswa lemah dimungkinkan menggantungkan pada siswa yang pandai
4. Jika jumlah anggota kelompok kurang akan menimbulkan masalah,misal
jika ada anggota yang hanya memboncengdalam menyelesaikan tugas-tugas dan pasif
dalam diskusi
5. Membutuhkan waktu yang lebih lama apalagi bila ada penataan ruang
belum terkondiki dengan baik, sehingga perlu waktu merubah posisi yang dapat
juga menimbulkan gaduh serta butuh waktu dan persiapan yang matang sebelum
model pembelajaran ini bisa berjalan dengan baik.
D. Evaluasi Materi yang cocok
untuk SMP / SMA dengan Metode Jigsaw
Beberapa contoh materi Biologi yang cocok di
jigsawkan adalah: Ruang Lingkup Biologi ( kelompok ahli 1 mempelajari pengertian
Biologi dan ciri-ciri makhluk hidup, kelompok ahli 2 dengan macam
– macam ruang lingkup biologi dan permasalahannya, kelompok ahli 3 dengan cabang
– cabang ilmu dalam Biologi, kelompok ahli 4 dengan manfaat
belajar ilmu biologi di bidang pertanian, peternakan, kedokteran, industri, kelompok
ahli 5 dengan metode ilmiah
yang dilandasi sikap ilmiah dalam memecahkan suatu permasalahan ilmiah).
Pemilihan
materi tidak hanya didasarkan pada banyaknya sub bab atau sub-sub bab saja yang
mengindikasikan mudah “dibagi-bagi” untuk didiskusikan dalam kelompok-kelompok
ahli. Namun hal penting lain yang tidak boleh dilaupakan bahwa seyogyanya kita
tidak memaksakan 1 rangkaian pembelajaran kooperatif, apa saja, dalam satu
pertemuan. Masih banyak materi yang sesuai di-jigsaw-kan. Namun kita harus
memeriksanya terlebih dahulu, sehingga tujuan kita tercapai, bukan sebaliknya
menambah bingung siswa.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.
Pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekan pada
sikap atau perilaku bersama dalam belajar atau membantu diantara sesame dalam
struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok yang terdiri dari dua orang
atau lebih.
2.
Penerapan
model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw ini pada kelas siswa
dibagi berkelompok dengan lima atau enam anggota kelompok belajar
heterogen.setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari,menguasai bagian
tertentu bahan yang diberikan kemudian menjelaskan pada anggota kelompoknya.
Dengan demikian terdapat rasa saling membutuhkan dan harus berkerjasama secara
cooperative untuk mempelajari materi yang ditugaskan.
3.
Kerangka
model pembelajaran jigsaw adalah para anggota dari kelompok asal yang
berbeda,bertemu dengan topik yang sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan
membahas materi yang ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok serta
membatu satu sama lain untuk mempelajari topic mereka tersebut.setelah pembahasan
selesai, para anggota kelompok kemudian kembali pada kelompok semula ( asal )
dan berusaha mengajarkan pada teman sekelompoknya apa yang telah mereka
dapatkan pada saat pertemuan dikelompok ahli. Kunci tipe JIGSAW ini adalah
interdepensi yang diperlukan dengan tujuan agar dapat mengerjakan kuis dengan
baik.
4.
Keuntungan
mengembangkan kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif, dan menguasai
pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh apabila mereka mencoba
untuk mempelajari semua materi sendirian. Sementara untuk kerugiannya ada
beberapa yaitu keadaan kondisi kelas yang ramai, siswa yang lemah dimungkinkan
menggantungkan pada siswa yang pandai serta membutuhkan waktu yang lebih lama
apabila bila ada pernataan ruang belum terkondisi dengan baik.
5.
Alasan
mengapa kami menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw
dalam bab Ruang Lingkup Biologi karena tekhik pembelajaran jigsaw dapat
diterapkan pada materi pembelajaran yang berstruktur (saling berhubungan antara
sub-sub materi ).
B.
SARAN
1.
Guru
seharusnya menjelaskan model pembelajaran tipe jigsaw ini dulu kepada siswa
sebelum menerapkannya, agar siswa tidak bingung.
2.
Guru
harus pandai dalam memilih materi pembelajaran yang tepat untuk diterapkan
dalam model ini.
3.
Bangku
perlu ditata sedemikian rupa sehingga semua siswa bisa melihat guru/papan tulis
dengan jelas, bias melihat rekan-rekan kelompoknya dengan baik,dan berada dalam
jangkauan kelompoknya dengan merata.
4.
Model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw perlu digunakan atau diterepkan karena
suasana positif yang timbul akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mencintai pelajaran dan sekolah atau guru, selain itu siswa akan merasa lebih
terdorong untuk belajar dan berpikir serta meningkatkan keaktifan.
DAFTAR PUSTAKA
Silberman, Mel.
2010. Cara Pelatihan & Pembelajaran Aktif. Jakarta: PT
Indeks.
Slavin, Robert E. 2005. Cooperative
Learning, Teori riset dan Praktik. Bandung : Penerbit Nusa Media
PENERAPAN METODE BELAJAR
KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XII TEKNIK
KENDARAAN RINGAN-2 SMK NEGERI 5 SEMARANG DALAM MENYELESAIKAN TURUNAN FUNGSI.
PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW
UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN OPERASI PECAHAN DI SDN PASEH I KABUPATEN
SUMEDANG. http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/PENDIDIKAN_DASAR/Vol._V_No._7_April_2007/Pendekatan_Cooperative_Learning_Teknik_Jigsaw_untuk_Meningkatkan_Penguasaan_Operasi_Pecahan_di_SDN_Paseh_I_Kabupaten_Sumedang.pdf (diakses 17 September)
IMPLEMENTASI COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR SISTEM PERSAMAAN
PADA SISWA KELAS X TEHNIK GAMBAR BANGUNAN SMK N 1 ADIWERNA TEGAL SEMESTER 1
TAHUN 2008/2009. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/62095564_1693-8631.pdf (diakses tanggal 17 September)
JIGSAW TYPE OF COOPERATIVE LEARNING AS A
MEANS OF IMPROVING HIGH SCHOOL STUDENT’S MATHEMATICAL COMMUNICATION
ABILITY.http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/1209207218.pdf (diakses tanggal 17 September)
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan pendidikan :
MAN
2 Bojonegoro
Mata
Pelajaran : Biologi
Kelas
/ Semester : X / Semester 1
Topik :
Ruang Lingkup bologi
Alokasi
Waktu : 2 x 45 menit (1 x
tatap muka)
A.
KOMPETENSI
INTI
KI
3. Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B.
KOMPETENSI
DASAR
3.1
Memahami melalui penerapan tentang ruang lingkup
Biologi (permasalahan pada berbagai obyek Biologi dan tingkat organisasi
kehidupan), metode ilmiah dan prinsip
keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dan percobaan
4.1
Menyajikan data dalam berbagai bentuk media informasi
tentang permasalahan pada berbagai obyek Biologi dan tingkat organisasi
kehidupan sebagai hasil penerapan metode ilmiah dengan memperhatikan aspek
keselamatan kerja
C. INDIKATOR PENCAPAIAN
KD 3.1
1.
Menjelaskan
pengertian Biologi
dan ciri-ciri makhluk hidup
2.
Menjelaskan
macam – macam ruang lingkup biologi dan permasalahannya.
3.
Menjelaskan cabang – cabang ilmu dalam Biologi.
4.
Menjelaskan manfaat belajar ilmu biologi di bidang
pertanian,
peternakan, kedokteran, industri
5.
Terampil menerapkan metode ilmiah yang dilandasi sikap ilmiah dalam memecahkan
suatu permasalahan ilmiah
KD 4.1
1.
Menerapkan prinsip keselamatan kerja dalam melakukan
penelitian
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
KD 3.1
1.
Guru bersama siswa melakukan tanya jawab pengertian Biologi dan ciri-ciri makhluk
hidup melalui
pengamatan lingkungan sekolah.
2.
Siswa dapat menjelaskan macam – macam ruang lingkup biologi dan
permasalahannya
melalui
pengamatan lingkungan sekolah.
3.
Setelah
mengamati lingkungan sekolah
tentang macam-macam ruang lingkup biologi, siswa
dapat mengkaitkan hubungan cabang – cabang ilmu dalam Biologi.
4.
Siswa dapat menjelaskan manfaat belajar ilmu biologi
di bidang pertanian,
peternakan,
kedokteran
dan industri.
KD 4.1
1.
Siswa dapat Terampil
menerapkan metode ilmiah yang dilandasi
sikap ilmiah dalam memecahkan suatu permasalahan ilmiah;
2.
Siswa dapat menerapkan
prinsip keselamatan kerja dalam melakukan penelitian
E.
MATERI
AJAR (terlampir)
1.
Ruang lingkup
dan permasalahan objek biologi.
2.
Cabang-cabang ilmu
dalam biologi.
3.
Manfaat mempelajari
biologi bidang pertanian,
peternakan, kedokteran dan industri
4.
Metode ilmiah yang dilandasi sikap ilmiah dalam memecahkan
suatu permasalahan ilmiah
F.
METODE
PEMBELAJARAN
Model : Kooperatif
Pendekatan : Saintifik
Metode : Jigsaw
G.
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Kegiatan
|
Deskripsi Kegiatan
|
Alokasi Waktu
|
Pendahuluan
|
Guru melakukan
Pre test.
Guru
memotivasi siswa dengan melakukan tanya jawab seputar ruang lingkup Biologi. Contoh: ‘Apa pengertian Biologi?
|
15 menit
|
Inti
|
Tahap I
· Guru membagi siswa dalam 5 kelompok terdiri atas 5 siswa yang
heterogen dari kemampuan dan jenis kelamin. Kelompok ini disebut kelompok
asal.
· Setiap kelompok asal diberi literatur yang berisi beberapa pokok
pembahasan yang sebanyak jumlah anggota kelompok asal,
· Tahap II
· Setiap siswa
di kelompok asal yang akan membahas soal yang sama berkumpul di kelompok
ahli. Setiap siswa dalam kelompok asal memilih pokok pembahasan yang menjadi
tugasnya.yaitu :
a.
Pengertian
Biologi
dan ciri-ciri makhluk hidup. Kel 1
b.
Macam –
macam ruang lingkup biologi dan permasalahannya. Kel 2
c.
Cabang –
cabang ilmu dalam Biologi. Kel 3
d.
Manfaat
belajar ilmu biologi di bidang pertanian,
peternakan, kedokteran, industri. Kel 4
e.
Metode ilmiah yang dilandasi sikap
ilmiah dalam memecahkan suatu permasalahan ilmiah. Kel 5
· Di dalam kelompok ahli, siswa berdiskusi untuk memecahkan
permasalahan yang menjadi tugasnya. Jadi, setiap kelompok ahli memecahkan
soal yang berbeda.
· Guru bertugas sebagai motivator, fasilitator dan nara sumber.
Tahap III
· Setelah berdiskusi di kelompok ahli,masing – masing siswa kembali ke
kelompok asal untuk menyampaikan hasil diskusinya kepada teman di kelompok
asal.
· Di kelompok asal siswa
saling membelajarkan, sehingga seluruh anggota kelompok asal dapat memecah
bersama study kasus yang ada pada literatur.
Guru memberi tugas
individu kepada siswa
|
70 menit
|
Penutup
|
Secara bersama
– sama guru membahas masalah yang telah didiskusikan.·
|
15 menit
|
H. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
a. Sumber :
·
Buku siswa.
·
Lembar Kerja Siswa.
· Lingkungan
Sekitar Siswa.
b. Media :
· Contoh hewan
· Contoh tumbuhan
· Contoh-contoh
benda mati
I. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
1. Teknik dan Bentuk
Instrumen
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Pengamatan sikap
|
Lembar pengamatan
sikap dan rubrik
|
Penilaian Kinerja
|
Lembar penilaian
kinerja dan rubrik
|
Tes tulis
|
Uraian dan
rubriknya
|
2. Contoh Instrumen
a.
Pengamatan sikap
1) Lembar Pengamatan
Sikap
No.
|
Aspek yang dinilai
|
3
|
2
|
1
|
Keterangan
|
1.
|
Mengagumi ruanglingkup biologi ciptaan Tuhan yang
Maha Esa.
|
|
|
|
|
2.
|
Ketelitian dalam melakukan pengamatan
|
|
|
|
|
3
|
Tanggungjawab dalam belajar dan bekerja baik
secara individu maupun berkelompok
|
|
|
|
|
4
|
Menghargai pendapat orang lain
|
|
|
|
|
2) Rubrik Penilaian
Sikap
No
|
Aspek yang dinilai
|
Skor
|
Rubric
|
1
|
Mengagumi ruang lingkup biologi sbg ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa.
|
3
|
Menunjukkan ekspresi mimik
wajah senang, ceria, semangat dan gembira terhadap kompleksitas
berbagai tingkat organism kehidupan sebagai
ciptaan tuhan yang maha esa.
|
2
|
Menunjukkan ekspresi
mimik wajah senang, ceria, dan gembira tapi tidak bersemangat terhadap terhadap kompleksitas
berbagai tingkat organism kehidupan sebagai
ciptaan tuhan yang maha esa
|
||
1
|
Tidak menunjukkan
ekspresi mimik wajah senang, ceria, semangat dan gembira terhadap terhadap kompleksitas
berbagai tingkat organisme kehidupan sebagai
ciptaan tuhan yang maha esa.
|
||
2
|
Ketelitian dan kehati-hatian dalam melakukan percobaan
|
3
|
Mengamati hasil percobaan sesuai prosedur,
hati-hati dalam melakukan pengamatan
|
2
|
Mengamati hasil percobaan sesuai prosedur, kurang
hati-hati dalam melakukan pengamatan
|
||
1
|
Mengamati hasil percobaan sesuai prosedur, kurang
hati-hati dalam melakukan pengamatan
|
||
3
|
Ketekunan dan tanggungjawab dalam belajar dan bekerja baik secara
individu maupun berkelompok
|
3
|
Tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil
terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu.
|
2
|
Berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas,
namun belum menunjukkan upaya terbaiknya
|
||
1
|
Tidak berupaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas, dan tugasnya tidak selesai
|
||
4
|
Menghargai pendapat orang lain
|
3
|
Aktif dalam tanya jawab, dapat mengemukaan gagasan
atau ide, menghargai pendapat siswa lain
|
2
|
Aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan
gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa lain
|
||
1
|
Aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan
gagasan atau ide, kurang menghargai pendapat siswa lain
|
No
|
Aspek yang dinilai
|
Nilai
|
Paraf guru
|
1
|
Mengagumi dan mensyukuri ruanglingkup biologi sbg
ciptaan Tuhan.
|
|
|
2
|
Ketelitian dan
kehati-hatian dalam melakukan percobaan
|
|
|
3
|
Ketekunan dan
tanggungjawab dalam belajar dan bekerja baik secara individu maupun
berkelompok
|
|
|
4
|
Menghargai pendapat orang lain
|
|
|
|
Rata – rata
|
||
|
|
Tabel
penilaian psikomotor Pembuatan Tabel
1)
Tabel Pengamatan
No
|
Aspek yang dinilai
|
Nilai
|
Paraf guru
|
1
|
Kelengkapan komponen tabel
|
|
|
2
|
Tabel bersifat komunikatif (mudah dibaca)
|
|
|
3
|
Kerapian
|
|
|
|
Rata – rata
|
2) Rubrik penilaian
No.
|
Aspek yang Dinilai
|
Skor
|
Rubriknya
|
1
|
Kelengkapan data yang diperoleh
|
3
|
Siswa mempunyai data yang lengkap dan ditulis dalam bentuk table
|
2
|
Siswa mempunyai data yang kurang lengkap dan ditulis dalam bentuk
table
|
||
1
|
Siswa mempunyai data yang tidak lengkap dan tidak ditulis dalam
bentuk table
|
||
2
|
Bekerja sesuai dengan prosedur
|
3
|
Siswa bekerja sesuai dengan prosedur yang diberikan
|
2
|
Siswa bekerja kurang memperhatikan prosedur dan pedoman yang
tersedia
|
||
1
|
Siswa tidak bekerja dengan teratur
|
||
3
|
Ketepatan waktu pengumpulan data
|
3
|
Siswa tepat waktu
dalam pengumpulan data
|
2
|
Siswa terlambat
dalam pengumpulan data
|
||
1
|
Siswa tidak
berhasil dalam pengumpulan data
|
|
b.
Tes
tulis
1)
Soal
No
|
Indikator
|
Teknik
penilaian
|
Bentuk
instrumen
|
Contoh
instrumen
|
1
|
1.
Menjelaskan
pengertian Biologi.
2.
Menjelaskan
ciri – ciri mahluk hidup.
3.
Tuliskan secara berurutan tingkat organisasi
penyusun kehidupan mulai dari yang kecil ke yang besar?
4.
Sebutkan
cabang ilmu biologi!
5.
Jelaskan
perbedaan anatomi dan morfologi
6.
Menjelaskan manfaat belajar ilmu biologi di bidang
pertanian
7.
Menjelaskan manfaat belajar ilmu biologi di bidang
peternakan.
8.
Menjelaskan manfaat belajar ilmu biologi di bidang
kedokteran.
9. Menjelaskan manfaat belajar ilmu biologi
di bidang industri.
10. Jelaskan permasalahan lingkungan yang ada di sekitar kita?
|
Tes tulis
Tes tulis
Tes tulis
Tes tulis
Tes tulis
Tes tulis
Tes tulis
Tes tulis
Tes tulis
Tes tulis
|
Uraian soal
Uraian soal
Uraian soal
Uraian soal
Uraian soal
Uraian soal
Uraian soal
Uraian soal
Uraian soal
Uraian soal
|
Terlampir
|
2)
Rubrik penilaian
No
|
Uraian soal
|
skor
|
Rubrik
|
1
|
Apa yang anda
ketahui tentang biologi?
|
5
|
Siswa menjawab
dengan lengkap, baik dan benar
|
0
|
Siswa
menjawab salah
|
||
2
|
Tuliskan minimal 5 dari 9 ciri – ciri makhluk hidup?
|
10
|
Siswa menjawab
dengan lengkap, baik dan benar
|
5
|
Siswa menjawab
semua tapi 3 yang benar dan 2 yang salah.
|
||
0
|
Siswa menjawab
salah
|
||
3
|
Tuliskan secara
berurutan tingkat organisasi penyusun kehidupan mulai dari yang kecil ke yang
besar?
|
15
|
Siswa menjawab
dengan sempurna baik dan benar.
|
0
|
Siswa menjawab
tapi tidak berurutan
|
||
4
|
Sebutkan cabang
ilmu biologi
|
5
|
Siswaa menjawab
dengan sempurna , baik dan benar
|
0
|
Siswaa menjawab
kurang tepat /salahh
|
||
5
|
Jelaskan perbedaan
anatomi dan morfologi
|
10
|
Siswa menjawab
dengan baik benar
|
5
|
Siswa menjawab
semua tapi 3 yang benar .
|
||
0
|
Siswa menjawab
salah yang benar
|
||
6
|
Jelaskan manfat
biologi dibidang pertanian?
|
5
|
Siswa menjawab
dengan sempurna, baik dan benar
|
0
|
siswa menjawa
salah
|
||
7
|
Jelaskan manfat
biologi dibidang perternakan?
|
5
|
Siswa menjawab
dengan sempurna, baik dan benar
|
0
|
Siswa menjawab
tidak tepat
|
||
8
|
Jelaskan manfat
biologi dibidang kedokteran?
|
5
|
Siswa menjawab
dengan sempurna, baik dan benar
|
0
|
Siswa menjawab
salah
|
||
9
|
Jelaskan manfat
biologi dibidang industri?
|
5
|
Siswa menjawab
dengan sempurna, baik dan benar.
|
0
|
Siswa menjawab
kurang tepat
|
||
10
|
Jelaskan
permasalahan lingkungan yang ada di sekitar kita?
|
10
|
Siswa menjawab
dengan lengkap baik dan benar.
|
5
|
Siswa menjawab
kurang lengkap
|
|
Mengetahui,
Kepala MAN 2
Bojonegoro
Drs. H.
Agung Hidayatullah, M.Pd.I
NIP. 19611010 198503 1 006
|
|
Bojonegoro, Juli 2016
Guru Mapel
Biologi
Eko Puryanto,
S.Pd
NIP. 19791017 200904 1 001
|
LAMPIRAN 1
Materi Pembelajaran.
Kata
biologi berasal dari bahasa Yunani bios yang berarti hidup dan logos yang
berarti ilmu. Jadi biologi merupakan ilmu yang mempelajari makhluk hidup dan
proses-proses vitalnya yang meliputi aspek fisik maupun kimia. Istilah biologi
mula-mula diperkenalkan di Jerman pada tahun 1800 dan dipopulerkan oleh
naturalis Prancis Jean-Baptise de Lamarck untuk menyebut sekelompok ilmu
yang sedang berkembang yang kesemuanya mempelajari bentuk-bentuk kehidupan.
Pendapat ini didukung oleh seorang ahli zoologi Inggris, Thomas Henry Huxley
yang mengemukakan bahwa semua bentuk kehidupan tidak boleh dipelajari
secara terpisah, melainkan harus dalam satu disiplin ilmu yaitu biologi.
Biologi merupakan kumpulan pengetahuan yang lahir dan berkembang sebagai
respons manusia terhadap gejala-gejala, kejadian, dan masalah alam misalnya
keanekaragaman makhluk hidup, makanan, kesehatan, penyakit, kerusakan alam, dan
sebagainya. Biologi menjadi bagian dari kelompok IPA (Ilmu Pengetahuan
Alam/sains) yang terus menerus berkembang.
Biologi berkembang karena rasa ingin
tahu manusia dalam merespons gejala-gejala alam. Biologi merupakan ilmu yang
paling tua di bumi. Petunjuk sejarah perkembangan biologi dapat diperoleh dari
situs Assyria dan Babilonia (tahun 3500 SM). Dari gambargambar dan sisa-sisa
peninggalan sejarah, diketahui bahwa penduduk Assyria dan Babilonia telah
bercocok tanam dan mengenal ilmu pengobatan. Mereka telah mengetahui reproduksi
tanaman palem dan menunjukkan bahwa pollen berasal dari tanaman jantan yang
digunakan untuk menyerbuki tanaman betina. Mereka juga mulai mempelajari
anatomi untuk tujuan pengobatan.
Peranan organisme dalam lingkungan
juga menjadi perhatian tersendiri bagi ahli biologi, sehingga muncul
cabang-cabang ilmu seperti ekologi, biologi laut, biologi populasi, genetika
populasi,biologi tanaman akuatik, biologi hewan akuatik, evolusi,sosiobiologi,
dan sebagainya. Dan ketika kegiatan manusia menimbulkan pencemaran yang
mempengaruhi seluruh aspek kehidupan,berkembang cabang ilmu yang baru yaitu
pencemaran lingkungan.
Dewasa
ini terdapat kecenderungan baru untuk mempelajari bidang ilmu yang sempit namun
dikaji secara mendalam.Sebagai contoh adalah dari biologi sel berkembang
beberapa cabang ilmu seperti sitotaksonomi, sitogenetika, fisiologi sel,
sitokimia, sitopatologi, dan sitoekologi. Tidak menutup kemungkinan cabang
biologi yang masih luas seperti biofisika,biokimia, genetika, dan ekologi akan
berkembang menjadi beberapa kajian ilmu yang lebih sempit.
Peranan organisme dalam lingkungan
juga menjadi perhatian tersendiri bagi ahli biologi, sehingga muncul
cabang-cabang ilmu seperti ekologi, biologi laut, biologi populasi, genetika
populasi, biologi tanaman akuatik, biologi hewan akuatik, evolusi,sosiobiologi,
dan sebagainya. Dan ketika kegiatan manusia menimbulkan pencemaran yang
mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, berkembang
cabang ilmu yang baru yaitu pencemaran lingkungan.
LAMPIRAN 2
LEMBAR KERJA
PESERTA DIDIK KELOMPOK AHLI
RUANG
LINGKUP BIOLOGI
Alokasi
Waktu: 30 menit
Petunjuk:
1.
Kerjakanlah LKPD secara berkelompok
2.
Bacalah terlebih dahulu tujuan pembelajaran
3.
Jawablah pertanyaan berikut, dengan anggota kelompok.
4.
Presentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.
Langkah
kerja:
1.
Baca langkah kerja yang tersedia dalam LKPD dengan
seksama!
2.
Masing-masing kelompok mengidentifikasi
permasalahan-permasalahan yang diberikan.
3.
Peserta didik mencatat hasil diskusi.
4.
Masing-masing kelompok mendiskusikan hasil pengamatan.
KELOMPOK
AHLI 1
JAWABLAH
PERTANYAAN BERIKUT INI !
1.
Jelaskan
pengertian Biologi!
2.
Jelaskan
ciri – ciri mahluk hidup!
KELOMPOK
AHLI 2
3. Tuliskan secara berurutan tingkat organisasi penyusun kehidupan
mulai dari yang kecil ke yang besar!
4. Sebutkan
cabang ilmu biologi!
5. Jelaskan
perbedaan pengertian
anatomi dan morfologi!
KELOMPOK
AHLI 3
6.
Jelaskan
manfaat belajar ilmu biologi di bidang pertanian, dan peternakan!
7. Jelaskan manfaat belajar ilmu biologi di bidang
kedokteran, dan industri!
8.
Jelaskan permasalahan lingkungan yang
ada di sekitar kita?
KELOMPOK
AHLI 4
9.
Sebutkan
tahap-tahap dalam perencanaan penelitian ilmiah!
10.
Jika terdapat
sebuah judul penelitian ‘’Pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan
perkecambahan Biji Tanaman Kacang tanah’’, manakah yang disebut variable
terikat, variable bebas dan objek dari penelitian tersebut!
LAMPIRAN 3
KUNCI JAWABAN
1.
Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup.
2.
Ciri – ciri makhluk hidup:
a.
bergerak
b.
membutuhkan nutrisi
c.
respirasi
d.
pertumbuhan dan perkembangan
e.
reproduksi
3.
Tingkat berbagai organism kehidupan antara lain:
a.
Molekul
b.
Sel
c.
Jaringan
d.
Organ
e.
System organ
f.
Populasi
g.
Individu
h.
Komunitas
i.
Ekosistem
j.
Bioma
k.
Biosfer
4.
Cabang – cabang ilmu biologi antara lain
a.
Sitologi
b.
Embriologi
c.
Zoology
d.
Botani
e.
Morfologi
5.
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur mahluk hidup
sedangkan morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk luar mahluk hidup.
6.
a. Manfaat biologi di bidang pertanian.
-
Dengan kemajuan biologi dan teknologi, para petani sekarang telah mampu
meningkatkan produksi pertanian yaitu dengan memilih bibit unggul dan pemupukan
sesuai dengan jenis tanaman.
-
Melalui perkembangan bioteknologi dan biologi molekuler, telah berhasil
ditemukan rekayasa genetik untuk tanaman
-
Dengan kultur jaringan, tanaman dapat dibudidayakan dalam waktu yang
singkat dan jumlah yang banyak
-
dengan berbekal genetik telah berhasil diciptakan jenis buah yang tampa
biji dan besar.
b. Manfaat biologi dalam bidang peternakan
-
Dengan kemajuan anatomi hewan,Fisiologi hewan, genetika,dan embriologi
hewan telah berhasil melakukan isemilasi (kawin suntik)
-
Dengan teknik fertilisasi in vitro, misalkan embrio dapat dihasilkan
diluar uterus (diluar kandungan induk betina
dalam jumlah tertentu.)
7.
a. Manfaat biologi di bidang
kedokteran
-
Transplantasi (pencangkokkan)
-
Virology telah memberikan sumbangannya pada dunia kedokteran, dengan
mendasari pengetahuan dalam usaha-usaha menciptakan vaksin – vaksin.
-
Teknik bayi tabung, telah memberikan pemecahan bagi pasangan suami istri
yang tidak memiliki anak.
-
Mikrobiologi, kedokteran telah berhasil mengidentifikasi beberapa jenis
bakteri penyebab penyakit pada manusia
c. Manfaat biologi dibidang industry
-
Pemanfaat beberapa jenis mikroorganisme dalam indusri makanan, misalnya
industry pembuatan nata de coco, yogurt, kecap, tempe.
-
Pemanfaatan beberapa jenis mikroorganisme dalam industry obat-obatan,
8. Permasalahan lingkungan yang
sering kita temui diantaranya adalah permasalahan sampah yang dapat menyebabkan
penyakit dan bencana banjir. Berkurangnya vegetasi juga dapat menyebabkan
produksi oksigen berkurang dan CO2 berakumulasi menjadi banyak sehingga suhu
bumi meningkat.
9.
Tahapannya
adalah Menetapkan bentuk penyelidikan, merumuskan tujuan, mengidentifikasi dan
merumuskan masalah, studi kepustakaan, menyusun hipotesis, menetapkan variable,
dan poemilihan instrument (alat) untuk memperoleh data.
10. Variable bebasnya :
Sinar Matahari
Variabel terikat : Pertumbuhan
Objek penelitian :
Biji Kacang Tanah
ijin donload ya
BalasHapus