TUGAS MATA KULIAH
EKOLOGI
EKOSISTEM
GURUN
Dosen Pengampu: Dr. H. Sufyan H Nur, M.Si
Disusun
Oleh :
Eko Puryanto
NIM. 20161310037
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH
PASCA SARJANA
UNIVERSITAS
KUNINGAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur
kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kepada kita hidayah dan
inayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mengenai “Ekosistem Gurun” Tanpa-Nya
lah laporan makalah ini tidak akan pernah ada, melainkan hanya sebuah pikir
belaka yang tak dapat terealisasikan.
Laporan
makalah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur mata
kuliah “Ekosistem Gurun”. Dengan membaca laporan makalah ini para pembaca dapat mengaplikasikan ilmu yang telah
diperoleh, dan para pembaca dapat mengetahuinya.
Ucapan
terimakasih kami ucapkan kepada dosen kami dan teman-teman yang telah membantu
proses pembuatan laporan makalah
ini. Kami menyadari bahwa dalam laporan
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan oleh karena itu kepada para
pembaca, kami mengharapkan saran dan kritik untuk pembuatan laporan makalah selanjutnya.
Semoga laporan makalah ini benar-benar dapat
bermanfaat bagi para pembaca.Amin ya robbal’alamin.
Kuningan, Januari 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………… iii
BAB I.
PENDAHULUAN
……………………………………………………………… 1
A.
Latar
Belakang ………………………………………………………………… 1
B.
Perumusan
Masalah …………………………………………………………….. 1
C.
Tujuan
Makalah ………………………………………………………………… 2
D.
Manfaat
…………………………………………………………………………. 2
BAB II. PEMBAHASAN …..
………….. ………………………………………………. 3
2.1
Pengertian
Gurun ..…………………………………………………………….. 3
2.2
Ciri
– ciri atau Karakteristik Gurun …………………………………………… 3
2.2.1
Posisi geografis …………………………………………………………... 3
2.2.2
Iklim ……………………………………………………………………… 4
2.2.3
Curah Hujan ……………………………………………………………… 4
2.2.4
Cuaca di Gurun Pasir …………………………………………………….. 5
2.3
Proses
terjadinya Gurun ……………………………………………………….. 5
2.4
Jenis
– jenis Gurun dan Persebarannya ………………………………………… 6
2.5
Komponen
abiotic dan biotik dalam ekosistem gurun …………………………. 10
2.5.1
Komponen abiotic pada gurun pasir ……………………………………… 10
2.5.2
Komponen biotik pada gurun pasir ……………………………………….. 11
2.6
Fungsi
Gurun …………………………………………………………………… 16
2.7
Dampak
negative gurun bagi kehidupan ………………………………………... 17
2.8
Dampak
jika gurun di eksploitasi ……………………………………………….. 17
BAB III. KESIMPULAN
………………………………………………………………… 20
3.1 Kesimpulan
………………………………………………………………………. 20
3.2 Saran
……………………………………………………………………………… 20
DAFTAR PUSTAKA
……………………………………………………………………… 21
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekosistem merupakan tingkat organisasi yang
lebih tinggi dari komunitas, atau merupakan kesatuan dari suatu komunitas
dengan lingkunganya dimana terjadi antar hubungan (Wikipedia,
2018b). Disini tidak hanya mencakup serangkaian
spesies tumbuhan dan hewan saja, tetapi juga segala macam bentuk materi yang
melakukan siklus dalam system itu serta energi yang menjadi sumber kekuatan.
Untuk mendapatkan energy dan materi yang diperlukan untuk hidupnya semua
komonitas bergantung kepada lingkungan abiotik. Organisme produsen memelukan
energy, cahaya, oksigen, air dan garam –garam yang semuaya diambil dari
lingkungan abiotik. Ada bermacam-macam jenis ekosistem, mulai dari ekosistem
air, darat, maupun buatan diantaranya ekosistem laut, pantai, sungan, hutan, mangrupe,
gunung dan lain lain Salah satu ekosistem darat adalah Ekosistem Padang Pasir
atau yang biasa disebut gurun (Tya, 2017).
Gurun adalah suatu daerah dimana curah hujannya
sangat kecil yaitu kurang dari 250mm/tahun, suhu sangat tinggi di siang hari
dan sangat rendah di malam hari, dan kelembapan udara rendah. Padahal tidak
semua gurun panas, ada juga gurun yang sangat dingin pada musim dingin sampai
12° C yaitu Gurun Gobi di wilayah Asia (Wikipedia,
2018a).
Bioma gurun ini sangat mudah dikenali.
Ciri-cirnya adalah suhu udara yang panas di siang hari, tanah yang gersang dan
tidak subur, curah hujan sangat rendah, perbedaan suhu antara malam dan siang
hari sangat signifikan (siang panas, sedangkan malam hari sangat dingin).
Ekosistem ini banyak kita temui di benua Afrika (Fatma, 2018).
Tentunya kebanyakan orang akan berpikir bahwa
tidak mungkin ada kehidupan dengan kondisi gurun yang seperti itu. Kalaupun ada
tentunya hanya flora dan fauna yang mampu bertahan dengan temperature yang
sangat panas di siang hari dan sangat dingin di malam hari seperti, kaktus dan
unta. Nah hal inilah yang memlatar
belakangi kami untuk membuat makalah tentang Bioma Gurun beserta ragam makhluk
yang ada di dalamnya.
Dengan adanya makalah ini diharapkan kita dapat mengetahui keanekaragaman yang ada pada bioma gurun.
Dengan adanya makalah ini diharapkan kita dapat mengetahui keanekaragaman yang ada pada bioma gurun.
B. Perumusan Masalah
Adapun
perumusan masalah nya sebagai berikut:
1. Apa
yang dimaksud dengan gurun?
2. Bagaimana ciri-ciri gurun?
3. Bagaimana proses terjadinya gurun?
4. Apa saja jenis-jenis gurun
di dunia?
5. Apa saja komponen abiotik
dan biotik dalam gurun?
6. Bagaimana fungsi gurun
terhadap kehidupan?
7. Apa dampak negatif gurun
bagi kehidupan?
8. Bagaimana dampak gurun
apabila di eksploitasi secara besar-besaran?
C. Tujuan Makalah
Tujuan
dibuatanya makalah tentang ekosistem gurun pasir:
1. Mengetahui lebih jelas apa yang
dimaksud tentang ekosistem pada gurun pasir beserta makhluk hidupnya.
2. Memahami karakteristik gurun dan
jenis ekositemnya.
3. Mengetahui
bagaimana mahluk hidup berinteraksi di gurun pasir.
D. Manfaat
Dengan
terselesaikannya makalah ini, diharapkan kepada para pembaca bisa
bermanfaat untuk:memperoleh sekaligus
menyerap informasi,mengenai seluk beluk ekosistem gurun beserta keanekaragaman
yang berada di ekosistem gurun tersebut.
BAB
II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gurun
Gurun diartikan sebagai padang luas yg tandus,
atau padang pasir (KBBI, 2014). Dalam pengertian lain gurun yaitu suatu daerah
dimana curah hujannya sangat kecil yaitu kurang dari 250 mm/tahun, sifat udaranya kering dan hampir tidak ada
tumbuh-tumbuhan yang hidup (Tya, 2017). Gurun disebut juga daratan kering, karena
klasifikasi gurun berdasarkan tingkat kekeringan di suatu wilayah. Hampir seperempat permukaan bumi daratan merupakan daerah gurun dengan
temperatur yang dapat melebihi 55 derajat Celcius pada siang hari dan sangat
dingin pada malam hari. Gurun sebagian besar terdiri dari permukaan batu
karang. Bukit pasir dan permukaan berbatu merupakan bagian pembentuk lain dari gurun.
Bukit pasir disebut juga erg (Wikipedia, 2018c).
2.2 Ciri – ciri atau Karakteristik Gurun
Ciri atau karakteristik dari ekosistem gurun
dapat dilihat dari posisi geografisnya, iklim, curah hujan dan cuacanya (Fatma, 2018).
2.2.1 Posisi geografis
Ekosistem ini paling luas terpusat di sekitar
20 derajat Lintang Utara, mulai dari Pantai Atlantik di Afrika hingga
ke Asia Tengah. Sepanjang daerah itu terdapat kompleks gurun Sahara, gurun Arab
dan gurun Gobi dengan luas mencapai 10 juta km persegi. Bentang gurun memiliki beberapa ciri umum. Gurun sebagian besar terdiri
dari permukaan batu karang. Bukit pasir yang disebut erg dan permukaan berbatu
merupakan bagian pembentuk lain dari gurun (Abdillah, 2017).
Dilihat dari letak geografisnya ekosistem gurun memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
a. Tingkat evaporasi(penguapan)yang
lebih tinggi daripada curah hujan
b. Tumbuhannya berdaun kecil seperti duri dan mempunyai akar yang panjang. (Daun yang kecil berfungsi untuk mengurangi penguapan, Akar panjang berfungsi untuk mengambil air dari tempat yang dalam dan
kemudian disimpan dalam jaringan spons.)
c. Dihuni oleh hewan jenis pengerat
contohnya, hamster dan gerbill.
d. Air tanah cenderung asin karena larutan garam dalam tanah tidak
cenderung berpindah baik karena pencucian oleh air maupun drainase (Yueornro, 2018).
Gambar 1. Gurun
2.2.2 Iklim
Iklim di gurun luar biasa ekstrim, kalau panas
sangat panas sekali dan kalau dingin luar biasa dingin. Ada beberapa musim di
Kuwait yaitu Panas (32 – 40° C – sekitar Jun-Jul), Panas Sekali (41 – 50° C –
sekitar Jul – Aug – Sep), Dingin (8 – 20° C – sekitar Nop). Ciri – cirinya:
a. Iklim panas dan kering sepanjang
tahun
b. Penternakan nomad dijalankan
c. Penduduk hidup berpindah-randah
untuk nencari sumber air
d. Hujan tahunan kurang daripada 250 mm
2.2.3 Curah Hujan
Gurun didefinisikan dengan ketat sebagai
sebuah tempat yang menerima curah hujan kurang dari 254 mm (10 inci) setahun. Ciri-cirinya:
a. Curah hujan sangat rendah, + 25
cm/tahun
b. Kecepatan penguapan air lebih
cepat dari presipitasi
c. Kelembaban udara sangat rendah
d. Perbedaan suhu siang hari dengan
malam hari sangat tinggi (siang dapat mencapai 45 C, malam dapat turun sampai 0°
C)
e. Tanah sangat tandus karena tidak
mampu menyimpan air (Joko, 2018).
2.2.4 Cuaca di Gurun Pasir
Di dunia ini kira-kira sepertiganya berupa
gurun. Atau lebih dikenal daerah dengan curah hujan yang sangat rendah (< 25cm/tahun). Daerah ini dikenal sebagai daerah beriklim Arid (kering).
Daerah ini biasanya memiliki kelembaban udara yang sangat rendah. Sudah
disebutkan diatas bahwa gurun itu daerah ini yang sedikit pohon, artinya
penyebab utamanya adalah karena sedikit air yang ada disana.
Salah satu yang termudah adalah melihat apa saja yang mengontrol kelembaban udara atau kandungan air di udara ini. Karena kandungan air diudara inilah yang nantinya bertanggung jawab atas terdapatnya air di suatu tempat atau disuatu daerah (kawasan) tertentu.Salah satu untuk melihat kandungan air tentusaja melihat pola angin, awan dan pola hujan di bumi. Di sebelah kanan ini peta bumi yang menggambarkan tempat-tempat di bumi ini dimana curah hujannya rendah 25-50 mm/tahun (semi arid), dan daerah yang memiliki curah hujan sangat rendah dibawah 25 mm/tahun. Terlihat bahwa tempat yang langka dengan hujan (arid) berada disekitar daerah tropis. Tentunya daerah tropis atau berada diantara 30° Lintang Utara dan 30° Lintang Selatan. Daerah tropis ini daerah yang memiliki suhu rata-rata tahunan sangat tinggi (Wikipedia, 2018a).
Salah satu yang termudah adalah melihat apa saja yang mengontrol kelembaban udara atau kandungan air di udara ini. Karena kandungan air diudara inilah yang nantinya bertanggung jawab atas terdapatnya air di suatu tempat atau disuatu daerah (kawasan) tertentu.Salah satu untuk melihat kandungan air tentusaja melihat pola angin, awan dan pola hujan di bumi. Di sebelah kanan ini peta bumi yang menggambarkan tempat-tempat di bumi ini dimana curah hujannya rendah 25-50 mm/tahun (semi arid), dan daerah yang memiliki curah hujan sangat rendah dibawah 25 mm/tahun. Terlihat bahwa tempat yang langka dengan hujan (arid) berada disekitar daerah tropis. Tentunya daerah tropis atau berada diantara 30° Lintang Utara dan 30° Lintang Selatan. Daerah tropis ini daerah yang memiliki suhu rata-rata tahunan sangat tinggi (Wikipedia, 2018a).
2.3 Proses Terjadinya Gurun
Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem gurun
merupakan ekosistem alami yaitu ekosistem yang terjadi secara alami tanpa
campur tangan manusia. Sebagian besar gurun terletak di kedua sisi
Khatulistiwa, di daerah yang dikenal sebagai daerah tropis.
Udara hangat mengalir dari Khatulistiwa ke daerah Tropis, udara akan naik dan mendingin. Saat dingin, udara melepaskan kelembabannya berupa hujan. Pada saat mencapai daerah Tropis, udara mulai turun ke arah tanah dan memanas lagi. Udara hangat ini menyerap semua kelembaban dari tanah di bawahnya, sehingga menjadi kering dan terjadilah Gurun kering (Tya, 2017).
Udara hangat mengalir dari Khatulistiwa ke daerah Tropis, udara akan naik dan mendingin. Saat dingin, udara melepaskan kelembabannya berupa hujan. Pada saat mencapai daerah Tropis, udara mulai turun ke arah tanah dan memanas lagi. Udara hangat ini menyerap semua kelembaban dari tanah di bawahnya, sehingga menjadi kering dan terjadilah Gurun kering (Tya, 2017).
Selain itu, kebanyakan, pembentukan permukaan
gurun disebabkan oleh air. Hujan yang turun di daerah gurun biasanya sangat
deras, sehingga tanah yang kering dan keras tidak bisa menyerap air. Air
tersebut akhirnya terus mengalir deras menuruni lereng, menjadi banjir. Air
tersebut memahat lereng lembah curam yang dikenal dengan nama “Wadis”.
Batu-batuan raksasa dan batu kali hanyut dari lembah ke dataran gurun. Batuan
yang berada dipermukaan gurun terkena panas di siang hari dan malam hari
menjadi dingin. Pemanasan dan pendinginan ini lama kelamaan akan merapuhkan
batu dan akhirnya pecah menjadi pasir-pasir (Tya, 2017).
2.4 Jenis-jenis Gurun dan Persebarannya
Perlu diketahui, bahwa tidak semua gurun
panas, ada juga gurun yang sangat dingin seperti gurun gobi. Gurun panas terutama pada sabuk yang melingkari bumi di sekitar 23,5
derajat lintang utara dan selatan. Udara yang naik di equator panas dan lembab
tetapi ketika bergerak ke utara dan selatan airnya jatuh di hutan hujan tropis.
Di sabuk gurun, udara yang turun bersifat kering dan panas. Ada tiga keadaan
yang mencegah angin lokal membawa hujan (Wikipedia, 2018c). Keadaan ini dapat membentuk tiga jenis
gurun, yaitu :
a. Gurun pesisir, terdapat di dekat laut, tempat arus samudra
dingin membasahi pantai. Air yang dingin membuat udara turun. Iklim di gurun
pesisir sangat kering
b. Gurun bayangan hujan, terletak di pedalaman gurun. Gurun
bayangan hujan terbentuk disisi yang terlindungi oleh rangkaian gunung. Ketika
udara naik ke atas lereng disisi lain, maka hujan turun. Hanya udara kering yang berhembus diatas daratan. Di gurun bayangan hujan terdapat
Mesa, yaitu bukit berpuncak datar
·
But, yaitu puncak batuan keras yang tersisa setelah tanah
sekitarnya erosi
·
Wadi, yaitu dasar sungai yang kering.
c. Gurun kontinental, terletak di pedalaman. Pada
gurun kontinental terdapat Danau Temporer, oasis , dan bukit pasir. Oasis
terbentuk jika batuan tanah dekat permukaan, maka semua air dalam pasir
terkumpul membentuk bercak bercak tanah. Bercak – bercak tanah ini dapat
ditumbuhi vegetasi. Oasis adalah daerah subur di gurun (Tya, 2017).
Selain itu, Gurun dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis, yaitu yang pertama berdasarkan curah hujan dan tingkat
kekeringannya dan yang kedua berdasarkan lintang dan lokasi keberadaannya.
Berdasarkan curah hujan dan tingkat kekeringannya.
1. Gurun sangat kering, yaitu gurun yang selama 12 bulan hampir
tidak ada hujan. Contohnya: gurun Thar di India
2. Gurun kering, yaitu gurun yang curah hujannya kurang dari 250 mm\tahun. Contohnya: gurun Agatsya Malai di India.
3. Gurun setengah kering, yaitu gurun yang curah
hujannya antara 250 mm-500 mm/tahun. Contohnya: gurun Oregon Timur di Amerika Serikat.
Berdasarkan lintang dan lokasi keberadaannya.
Berdasarkan lintang dan lokasi keberadaannya
gurun dibagi menjadi 4 macam,yaitu Gurun Kutub, Gurun Subtropis, Gurun Musim
dingin dan Gurun Pantai Dingin. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
NO
|
NAMA
|
TIPE
GURUN
|
LUAS
|
LOKASI
|
1.
|
Antartika
|
Kutub
|
14.2 juta km2
|
Antartika
|
2.
|
Arctic
|
Kutub
|
13.9 juta km2
|
Alaska, Kanada, Greenlaend, Iceland, Norwegia, Swedia, Finlandia, Russia
|
3.
|
Sahara
|
Subtropis
|
9 juta km2
|
Afrika Utara
|
4.
|
Arabia
|
Subtropis
|
2.6 juta km2
|
Semenajung Arab
|
5.
|
Gobi
|
Musim Dingin
|
129.5000 km2
|
Cina dan Mongolia
|
6.
|
Patagonian
|
Musim Dingin
|
673.400 km2
|
Argentina
|
7.
|
Great Victoria
|
Subtropis
|
647.500 km2
|
Australia
|
8.
|
Kalahari
|
Subtropis
|
569.800 km2
|
AfrikaSelatan, Botswana, Namibia
|
9.
|
Great Basin
|
Musim Dingin
|
492.100 km2
|
Amerika Serikat
|
10.
|
Thar
|
Subtropis
|
453.250 km2
|
India, Pakistan
|
11.
|
Chihuahuan
|
Subtropis
|
453.250 km2
|
Mexicio
|
12.
|
Great Sandy
|
Subtropis
|
388. 500 km2
|
Australia
|
13.
|
Kara-Kum
|
Musim Dingin
|
349. 650 km2
|
Uzbekistan, Turkmenistan
|
14.
|
Dataran Tinggi Colorado
|
Musim Dingin
|
336.700 km2
|
Amerika Serikat
|
15.
|
Gibson
|
Subtropis
|
310.800 km2
|
Australia
|
16.
|
Sonora
|
Subtropis
|
310.800 km2
|
Amerika Serikat, Mexico
|
17.
|
Taklamakan
|
Musim Dingin
|
27.195 km2
|
Cina
|
18.
|
Iranian
|
Musim Dingin
|
259.000 km2
|
Iran
|
19.
|
Simpson
|
Subtropis
|
145.040 km2
|
Australia
|
20.
|
Mojave
|
Subtropis
|
139.860 km2
|
Amerika Serikat
|
21.
|
Atacama
|
Pantai dingin
|
139.860 km2
|
Chile
|
22.
|
Namibia
|
Pantai dingin
|
33.670 km2
|
Angola, Namibia, Afrika Selatan
|
Menurut Benua
Afrika
- Gurun Sahara – gurun panas terbesar di dunia, di Afrika Utara
- Gurun Kalahari – di Afrika bagian selatan
- Gurun Namib – di Afrika bagian selatan -
Antartika
- Benua Antartika – pusatnya merupakan gurun terbesar di dunia, dengan cuaca yang membekukan.
Asia
- Gurun Gobi – di RRC dan selatan Mongolia
- Gurun Taklamakan – di China
- Gurun Ordos – di China
- Gurun Kara Kum – di Asia Tengah
- Gurun Kyzyl Kum – di Kazakhstan dan Uzbekistan
- Gurun Thar- di India
- Gurun Cholistan – Pakistan
- Gurun Dasht-e Lut - di Iran.
- Gurun Dasht-e Kavir – di Iran
Australia
Gurun-gurun utama:
- Gurun Victoria Besar – di selatan Australia Tengah
- Gurun Simpson – di Australia Tengah
- Gurun Strzelecki – di selatan Australia Tengah
- Gurun Tanami – di Australia Utara
- Gurun Barat – di bagian barat Australia
- Gurun sandy sedang di bagian barat daya australia
- Gurun sandy kecil besar dibagian barat laut australia
Eropa
- Hálendi – di Islandia
- Gurun Błędów – di Polandia
- Deliblatska Peščara – di Vojvodina, Serbia
- Gurun Oltenia – di Oltenia
- Gurun Tabernas – di Almería, Spanyol.
- Gurun Accona - di Tuscany, Italia
Timur Tengah
- Gurun Arabia – di Semenanjung Arabia
- Gurun Al-Dahna, Gurun Nefud, dll
- Gurun Dasht-e Kavir – di Iran Tengah
- Gurun Dasht-e Lut – padang gurun garam di Iran Tenggara
- Gurun Yudea – di Israel Timur dan di Tepi Barat
- Gurun Negev – di Israel Selatan
- Gurun Sinai – di Semenanjung Sinai
Amerika Utara
Gurun-gurun utama:
- Gurun Basin Besar – di Amerika Serikat Barat
- Gurun Mojave – di California Selatan, AS
- Gurun Chihuahua – di AS dan Meksiko
- Gurun Sonora – di AS dan Meksiko
Amerika Selatan
- Gurun Patagonia – di Argentina
- Gurun Monte – di Argentina
- Gurun La Guajira – di Kolombia Utara dan Venezuela
- Gurun Atacama – di Chili
- Gurun Sechura di Peru
(Wikipedia, 2018a).
2.5 Komponen abiotik dan biotik dalam ekosistem gurun
2.5.1. Komponen
Abiotik Pada Gurun Pasir
Lingkungan abiotik adalah komponen mati atau
tak hidup, yang ikut mendukung keseimbangan ekosistem padang
pasir. Komponen abiotik ini meliputi : suhu, tanah, pasir, batu, cahaya matahari, angin maupun air (Yueornro, 2018).
a. Suhu
Suhu lingkungan merupakan faktor penting dalam
persebaran organisme karena pengaruhnya pada proses biologis dan ketidakmampuan
sebagian organisme untuk mengatur suhu tubuhnya secara cepat. Suhu internal
suatu organisme sesungguhnya dipengaruhi oleh pertukaran panas dengan
lingkungannya da sebagian besar organism tidak dapat mempertahakan suhu
tubuhnya lebih tinggi beberapa derajat diatas atau dibawah suhu lingkungan,
salah satu tumbuhan yang hidup pada suhu ekstrim adalah kaktus (Abdillah,
2017).
b. Batu dan Tanah
Struktur fisik, pH dan komposisi mineral batuan serta tanah akan membatasi persebaran
tumbuhan dan hewan yang memakannya. Sehingga menjadi salah satu penyebab
timbulnya poa mengelompok pada area tertentu yang acak pada ekosistem
teristrial yang sering kita lihat (Sugeng, 2018).
c. Angin
Angin memperkuat suhu lingkungan pada
organisme dengan cara meningkatkan hilangnya panas melalui penguapan dan
konveksi. Angin juga menyebabkan hilangnya air di organisme dengan cara
meningkatkan laju penguapan pada hewan dan laju transpirasi pada tumbuhan (Tya, 2017).
d. Air
Sifat sifat air yang unik berpengaruh pada
organisme dan lingkungannya, air sangat penting bagi lingkungannya tetapi
ketersediaannya bervariasi secara dramatis diberbagai habitat (Wikipedia, 2018b).
2.5.2 Komponen Biotik pada Gurun Pasir
Komponen biotik pada ekosistem gurun pasir adalah sebagai berikut :
1. Produsen
Semua organisme berhijau daun ( berklorofil ) tergolong produsen, karena memiliki klorofil, produsen mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik dengan
pertolongan cahaya. Zat organik yang diperluka adalah CO₂ dan H₂O yang akan diubah menjadi zat organik, yaitu gula ( C ₆H₁₂O₆ ) yang selanjutnya diubah menjadi amilum (
Pati ). Dengan proses sebagai berikut :
6CO₂ + 6H₂O Cahaya C ₆H₁₂O₆ + 6 O₂
Kloropil
(Abdillah, 2017).
Karena mampu memproduki makana sendiri
tumbuhan sebagai produsen sehingga produsen pada ekosistem gurun pasir yaitu
Kaktus
Gambar 2. Kaktus dan adaptasinya
Kaktus adalah nama yang diberikan untuk
anggota tumbuhan berbunga famili Cactaceae. Kaktus dapat tumbuh pada waktu yang
lama tanpa air. Kaktus biasa ditemukan di daerah-daerah yang kering (gurun).
Kata jamak untuk kaktus adalah kakti. Kaktus memiliki akar yang panjang untuk
mencari air dan memperlebar penyerapan air dalam tanah. Air yang diserap kaktus
disimpan dalam ruang di batangnya. Kaktus juga memiliki daun yang berubah
bentuk menjadi duri sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun. Oleh
sebab itu, kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air.
Ada lebih dari 2000 jenis kaktus ada di belahan bumi. Mereka bisa tumbuh subur di lahan tandus dan kekurangan air. Ini lah hal unik dari kaktus. Kaktus adaptasinya tinggi. Kemudian, batang kaktus juga dilapisis jaringan lilin yang dapat mengurangi penguapan. Jaringan ini mampu menyimpan air dan tahan terhadap kekeringan sekalipun. Namun, yang namanya mahluk hidup tentu saja butuh air. Kaktus tetap membutuhkan air untuk bertahan hidup. Makanya, di gurun-gurun, kaktus memiliki akar yang sangat panjang bermeter-meter ke dalam pusat bumi untuk mencari sumber air (Sugeng, 2018).
Ada lebih dari 2000 jenis kaktus ada di belahan bumi. Mereka bisa tumbuh subur di lahan tandus dan kekurangan air. Ini lah hal unik dari kaktus. Kaktus adaptasinya tinggi. Kemudian, batang kaktus juga dilapisis jaringan lilin yang dapat mengurangi penguapan. Jaringan ini mampu menyimpan air dan tahan terhadap kekeringan sekalipun. Namun, yang namanya mahluk hidup tentu saja butuh air. Kaktus tetap membutuhkan air untuk bertahan hidup. Makanya, di gurun-gurun, kaktus memiliki akar yang sangat panjang bermeter-meter ke dalam pusat bumi untuk mencari sumber air (Sugeng, 2018).
Flora Lainnya
Hampir tidak ada tumbuhan tingkat tinggi yang
mampu bertahan. Tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi
dengan daerah kering (tumbuhan xerofit). Tumbuhannya berdaun kecil seperti duri dan
mempunyai akar yang panjang. Daun yang kecil berfungsi untuk mengurangi
penguapan Akar panjang berfungsi untuk mengambil air dari tempat yang dalam dan
kemudian disimpan dalam jaringan spons (Wikipedia, 2018c).
2.
Konsumen
Konsumen pada ekosistem padang pasir yaitu
makhluk hidup yang tidak bisa / mampu meproduksi makanan nya sendiri karena zat
organik yang diperlukan berasal dari produsen atau hewan lain. Herbivor
merupaka hewan pemakan tumbuhan pada padang pasir hewan herbivore yaitu Unta
sedangkan hewan Karnivoran yaitu hewan pemakan danging pada gurun pasir yaitu
Srigala Gurun, ular, kadal dan lain – lain (Sugeng, 2018).
Unta atau Onta
GAmbar 3. Unta di Gurun
Unta atau Onta adalah dua spesies hewan
berkuku genap dari genus Camelus (satu berpunuk tunggal – Camelus
dromedarius, satu lagi berpunuk ganda – Camelus bactrianus) yang hidup
ditemukan di wilayah kering dan gurun di Asia dan Afrika Utara. Rata-rata umur
harapan hidup unta adalah antara 30 sampai 50 tahun. Domestikasi unta oleh manusia telah dimulai sejak kurang lebih 5.000 tahun
yang lalu. Pemanfaatan unta antara lain untuk diambil susu (yang memiliki nilai
nutrisi lebih tinggi dari pada susu sapi) serta dagingnya, dan juga digunakan
sebagai hewan pekerja (Abdillah,
2017).
Ular
Gambar 4. Ular Gurun
Ular berbisa gurun (Cerastes vipera) hidup di bawah pasir. Ular berbisa ini masuk ke dalam pasir dengan
menggeliat bergoyang-goyang menyamping. Ular ini menggerakkan ekornya dari kiri
ke kanan dengan sangat cepat. Gerakan ini lalu meliputi seluruh tubuhnya dalam
tiga pelintir. Akhirnya sekujur tubuh ular terkubur sepenuhnya, kecuali satu
atau kedua matanya saja. Dengan cara ini, ular berbaring sambil menunggu,
memburu mangsanya. Tetapi strategi seperti ini dapat menimbulkan risiko bagi
mata ular, karena mata ini tetap berada di luar, di tempat yang dapat didera
oleh badai pasir secara tiba-tiba. Namun, karena mata ular dirancang khusus,
risiko tersebut terhapus seluruhnya. Mata ular berbisa ini terlindung dari
gangguan pasir karena memiliki “kaca mata” luar yang terbuat dari sisik yang
tembus pandang (Sugeng, 2018).
Serigala Gurun
Gambar 5. Serigala Gurun
Penghuni gurun yang lain, yaitu serigala gurun
bewarna krem, jenis serigala terkecil, memiliki telinga yang sangat besar.
Serigala ini hidup di gurun berpasir di Afrika dan Arab. Telinganya yang lebar
tidak hanya membantu menentukan tempat mangsanya berada, tetapi juga berfungsi
untuk mencegah panas berlebihan dan membuat hewan ini tetap sejuk (Sugeng, 2018).
Kadal
Gambar 6. Kadal Gurun
Kadal bermoncong-sekop, yang tinggal di gurun,
bergerak seperti menari di pasir untuk mendinginkan ekor dan kakinya. Kemudian,
dengan bertumpu pada ekornya, kadal ini bergantian mengangkat satu kaki
belakang dan satu kaki depan. Setelah beberapa detik, kakinya berganti posisi.
Kadal ini seolah berenang di bukit pasir dengan dukungan bentuk tubuh dan
hidungnya yang aerodinamis, dan telapak kakinya yang besar memungkinkan kadal
berlari di pasir dengan sangat cepat (Sugeng, 2018).
Katak Gurun
Gambar 7. Katak Gurun Australia
Katak gurun, yang hidup di Australia, mirip
dengan tangki air. Saat hujan, katak ini mengisi kantung-kantung di tubuhnya
dengan air. Kemudian dia menguburkan dirinya sendiri di bawah pasir dan mulai
menunggu sampai hujan yang berikutnya turun. Bila merasa haus, hewan gurun
lainnya mencari katak ini dan meminum airnya, dengan cara mengeluarkan katak
ini dari pasir (Sugeng, 2018).
3. Pengurai
Mikroorganisme yang berperan menguraikan tubuh
makhluk hidup lainnya yang mati atau sampah disebut pengurai. Sehingga ekosistem
gurun pasir juga ada pengurai karena pengurai aka menguraikan gas H₂S yang menimbulkan bau busuk , CO₂, air dan mineral – mineral yang meresap kedalam tanah, mineral, air dan gas karbon dioksida hasil
pengurai dapat diserap oleh tumbuhan (Joko, 2018) .
4. Detritiver
Sisa – sisa tumbuhan dan hancuran hewan dapat
berupa serpihan – serpihan kecil, remukan, dan fragmen – fragmen kecil lainya, hancuran itu
disebut detrifus , hewan – hewan pemakan detrifus disebut detrivor (Joko, 2018).
5. Predator Dan Parasit
Pada ekosistem gurun pasir terdapat juga
predator yaitu pemangsa hewan yang berfungsi sebagai penjaga keseimbangan
lingkungan. Digurun yang merupakan hewan pemangasa yaitu srigala gurun atau
makhluk parasite yang lainnya (Fatma, 2018).
2.6 Fungsi Gurun
Gurun kadang memiliki kandungan cadangan galian berharga yang terbentuk di lingkungan gersang
atau terpapar oleh hakisan. Keringnya wilayah gurun menjadikannya tempat
yang ideal untuk pengawetan benda-benda peninggalan sejarah serta fosil (Wikipedia, 2018c).
Gurun dapat menciptakan sistem cuaca dan iklim global, hal ini terbukti jika tidak ada gurun Sahara di Afrika, maka Eropa tidak
akan mengalami musim panas. Jika tidak ada gurun Gobi di Cina, tidak akan ada
kawasan subur di Korea dan Amerika Utara (Wikipedia, 2018c).
Selain itu, pengamatan satelit juga menunjukan terjadinya
pergerakan debu gurun secara global. Setiap tahunnya, sekitar dua milyar ton
debu gurun berpindah tempat melalui atmosfir Bumi. Misalnya saja debu pasir
dari gurun Sahara di Afrika, bergerak sampai ke kepulauan Karibia dan Amerika
Selatan. Dalam waktu hanya sepekan, debu pasir berukuran sepeseribu milimeter
dari Sahara dapat mencapai Karibia. Para ahli memperkirakan, hampir seluruh
lapisan tanah subur di Karibia berasal dari gurun Sahara (Tya, 2017). Sementara debu pasir dari gurun Gobi di Cina
bergerak sampai ke Amerika Utara dan dari kawasan Sahel di Afrika bergerak
sampai Eropa tengah. Debu pasir gurun sahara yang jatuh di kawasan hutan
Amazon, menjadi medium subur bagi tanaman efifit seperti misalnya Bromelia.
Setiap tahunnya, sekitar 17 juta ton debu pasir dari gurun Sahara jatuh di
kawasan rimba tropis Amazon di Amerika Selatan. Debu pasir gurun ini kaya akan
mineral, bahan makanan, bibit tanaman dan juga sisa bangkai binatang. Juga debu
pasir dari gurun Gobi di Cina memiliki fungsi serupa bagi flora dan fauna di
kepulauan Hawaii (Wikipedia, 2018a).
2.7 Dampak negatif Gurun bagi kehidupan
Tidak semua debu pasir memiliki dampak positif bagi kehidupan. Hal ini
terbukti pula pada tanaman asing yang dibawa debu gurun dapat mematikan flora
dan fauna lokal. Misalnya saja kematian terumbu karang dalam skala luas di
kawasan Karibia disebabkan oleh debu gurun ini. Gene Shinn dari lembaga
penelitian geologi AS-USGS, menarik kesimpulan tsb setelah melakukan penelitian
cukup lama. USGS sudah meneliti fenomena musnahnya terumbu karang di Karibia
sejak 40 tahun lalu. Yang membuat mereka heran, adalah kemusnahan terumbu
karang yang hampir bersamaan di Karibia, Barbados dan Florida (Abdillah, 2017).
Pakar mikrobiologi dari USGS, Dale Griffin juga melakukan penelitian bahaya
debu pasir gurun itu terhadap kesehatan manusia. Disebutkannya, sejak 15 tahun
terakhir ini, debu dari gurun pasir menjadi lebih berbahaya akibat aktivitas
manusia. Dahulu, debu gurun hanya terdiri dari mineral, unsur makanan bagi
tumbuhan, sisa bangkai binatang dan tanaman. Namun dalam dasawarsa terakhir,
debu gurun juga mengandung bahan berbahaya Dioxin. Penyebabnya adalah aktivitas
manusia di kawasan gurun, yang mengikuti cara hidup modern dan memproduki cukup
banyak sampah plastik. Untuk memusnahkan sampah plastik ini, mereka membakarnya
tanpa menyadari bahaya Dioxin yang muncul (Abdillah,
2017).
2.8 Dampak jika gurun dieksploitasi
1. Pemandangan Tandus
Sepertiga permukaan bumi adalah tanah tandus yang tidak
terurus. Sebagian besar ada secara alami sejak ribuan tahun, seperti pada
formasi bebatuan di Hoggar di Aljazair ini. Namun kini akibat ulah tangan
manusia sebagian wilayah gurun seperti hutan kaktus (Yueornro, 2018).
GAmbar
8. Gurun Sahara di Afrika
2. Lebih Kering Lagi
Gambar 9. Gurun yang semakin kering
Tandusnya sebuah wilayah keseluruhan disebut
desertifikasi dan banyak dialami wilayah yang sudah kering sebelumnya. Seperti
di Afrika, Amerika atau Asia. Ladang gandum di Texas (AS) ini tidak berhasil
mengatasi kekeringan di musim panas 2011 (Abdillah, 2017).
Kesalahan Manusia
Ada sekitar 70.000 kilometer persegi gurun
baru setiap tahunnya. Ini kira-kira sama luasnya dengan negara Irlandia. Selain
perubahan iklim, manusia turut berperan atas pertumbuhan pesat gurun. Para
pekerja ladang, seperti di Brasil, harus menyesuaikan diri agar bisa bercocok
tanam bahan pangan dalam jumlah cukup di masa depan (Wikipedia, 2018a).
Reaksi Berantai Bagi Ekosistem
Setelah gurun mulai terbentuk, akan terjadi
reaksi berantai. Pertumbuhan tanaman terhenti, air meghilang, tanah mengering,
dan menjadi keras seperti panser, seperti di India. Tanah yang tidak lagi subur
akan sulit diselamatkan (Abdillah, 2017).
Dampak Meluas
Ekosistem yang rusak memiliki dampak yang
lebih luas. Kelaparan, kemiskinan, dan kekurangan air hanyalah sebagian dari
dampak kekeringan. Khususnya di Afrika Barat, seperti di Burkina Faso,
desertifikasi berdampak buruk bagi warganya (Abdillah, 2017).
BAB III. PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Gurun
diartikan sebagai padang luas yang tandus, atau padang pasir.gurun (KBBI, 2014), juga merupakan suatu daerah dimana curah
hujannya sangat kecil yaitu kurang dari 250 mm/tahun,sifat udaranya kering dan
hampir tidak ada tumbuh-tumbuhan yang hidup. Gurun disebut juga daratan kering,
karena klasifikasi gurun berdasarkan tingkat kekeringan di suatu wilayah.
Hampir seperempat permukaan bumi daratan merupakan daerah gurun dengan
temperatur yang dapat melebihi 55 0 C
pada siang hari dan sangat dingin pada malam hari. Ciri atau karakteristik dari
ekosistem gurun dapat dilihat dari posisi geografisnya, iklim, curah hujan dan
cuacanya (Wikipedia, 2018c).
Di
daerah gurun banyak pula hewan ataupun tumbuhan yang bisa bertahan hidup di
daerah tersebut, diantaranya Unta atau Onta, Ular, serigala gurun, Kadal, Katak
gurun, kaktus, dan flora lainnya (Sugeng, 2018).
Berdasarkan
proses terjadinya, ekosistem gurun merupakan ekosistem alami yaitu ekosistem
yang terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia. Sebagian besar gurun
terletak di kedua sisi Khatulistiwa, di daerah yang dikenal sebagai daerah
tropis.Gurun dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu yang pertama
berdasarkan curah hujan dan tingkat kekeringannya dan yang kedua berdasarkan
lintang dan lokasi keberadaannya (Fatma, 2018).
3.2
Saran
Bagi para pembaca terutama mahasiswa hendaknya
banyak mengetahui tentang ekosistem gurun karena dalam ilmu pengetahuan
lingkungan, gurun juga memiliki peran penting. Selain itu juga perlu
meningkatkan pengetahuan dalam ilmu yang lainnya sehingga kita tidak hanya
mengetahui satu pengetahuan saja, sehingga dengan belajar kita bisa mengeksplor
beragam ilmu pengetahuan demi mengembangkan pengetahuan menuju hidup yang lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, M. A. (2017). Ekosistem Dan Rantai Makanan Di Gurun Pasir.
Retrieved January 16, 2018, from http://mughnialiabdillah.com/ekosistem-dan-rantai-makanan-di-gurun-
Fatma, D. (2018). Ekosistem Gurun : Pengertian , Ciri- ciri , Proses dan
Komponennya. Retrieved January 16, 2018, from https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/gurun/ekosistem-gurun
Joko. (2018). Ekosistem padang pasir (gurun). Retrieved January 15,
2018, from https://jokosmansapul75.wordpress.com/2014/06/20/ekosistem-padang-pasir-gurun/
Sugeng. (2018). Flora dan Fauna yang ada di Gurun. Retrieved January 15,
2018, from http://tatasuryafauna.blogspot.co.id/2016/06/flora-dan-fauna-yang-ada-di-gurun.html
Tya, A. (2017). Gurun. Retrieved January 16, 2018, from http://astutikmartya.blogspot.co.id/2013/12/makalah-gurun.html
Wikipedia. (2018a). Daftar gurun di dunia. Retrieved January 15, 2018,
from https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_gurun_di_dunia
Wikipedia. (2018b). Ekosistem. Retrieved January 15, 2018, from https://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem
Wikipedia. (2018c). Gurun. Retrieved January 16, 2018, from https://id.wikipedia.org/wiki/Gurun
Yueornro, T. (2018). Ekosistem Gurun : Ciri-ciri dan Adaptasi Mahluk
Hidupnya. Retrieved January 15, 2018, from http://www.ebiologi.net/2015/06/ekosistem-gurun-atau-ekosistem-padang.html
0 komentar:
Posting Komentar